Drainase di DKI Tak Mampu Tampung Air Hujan, Ini yang Bakal Terjadi
IVOOX.id, Jakarta - Kapasitas drainase di ibu kota yang terbatas mengakibatkan tidak mampu menampung debit air hujan akibat cuaca ekstrem beberapa hari ini.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Daerah DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan sistem drainase yang dibuat Pemda DKI hanya dapat menampung air hujan 50 sampai 100 mililiter (mm) per hari.
"Makanya, kalau terjadi hujan ekstrem 130 sampai 160 mm maka terjadilah luapan," tutur Yusmada di Jakarta, Jumat (19/2).
Dia kemudian menjelaskan hujan di Jakarta dalam dua hari ini di wilayah Halim Perdanakusuma mencapai 160 mm per hari, di kawasan Manggarai 130 mm per hari, Pasar Minggu 130 mm per hari dan wilayah Sunter Hulu sampai 107 mm.
"Intinya area yang terdampak sangat besar dan hujan dua hari ini itu Jakarta Timur dan Selatan," tutur dia.
Baca juga: Jakarta Banjir, Cek Pengalihan Arus Lalu Lintas
Akibat hujan dengan intensitas lebat tersebut, kata Yusmada, menyebabkan genangan banjir di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
"Terutama di area Timur aliran kali Cipinang, dan aliran Daerah Aliran Sungai (DAS) Mampang seperti Tebet," ucap dia.
Dia melanjutkan berdasarkan data Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) pada Kamis (18/2) kemarin hingga Jumat (19/2) ini Jakarta diguyur hujan ekstrim dan terjadi merata di seluruh Jakarta.
"Poinnya, hujannya sangat lebat, sangat merata dengan intensitas dari lebat, sangat lebat, sampai ekstrim," ucap dia
Yusmada juga mengatakan berdasarkan prediksi BMKG juga dalam dua hingga tiga hari ke depan kemungkinan potensi hujan ekstrim masih terjadi di ibu kota. Warga juga diminta untuk waspada terjadi banjir.
"Untuk kami, pemprov bersama unsur yang lain yakni TNI-Polri tetap dalam kondisi siaga untuk menanggulangi kejadian-kejadian genangan," tuturnya.
0 comments