DPR Usulkan ASN yang Tak Terima Bansos Dapat Insentif Fiskal

IVOOX.id - Rapat Kerja Komisi XI DPR RI dengan Menteri Keuangan menghasilkan sorotan terhadap belanja Bansos (Bantuan Sosial), yang menarik perhatian Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Amir Uskara. Amir mengutarakan perlunya insentif fiskal bagi masyarakat menengah bawah yang tidak termasuk dalam kriteria penerima bantuan sosial, tetapi mengalami keterbatasan di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

"Belanja Bansos memang menjadi sorotan. Kami mempertimbangkan bagaimana bisa memberikan bantuan kepada kelas masyarakat menengah yang tidak terjangkau oleh bansos. ASN, sebagai contoh. Golongan III ke bawah seharusnya tidak termasuk dalam penerima bansos, namun pendapatan mereka dalam situasi ekonomi saat ini sangat berat," ujar Amir Uskara usai Rapat Kerja di Gedung Nusantara I, DPR RI, Kamis (19/3/2024).

Amir menyoroti situasi di beberapa daerah di mana banyak ASN menerima tunjangan kinerja (tukin) yang minim atau bahkan tidak ada karena keterbatasan anggaran.

Menurutnya, mereka tidak hanya dilarang menerima bantuan sosial, tetapi anak-anak mereka juga dianggap tidak memenuhi syarat untuk menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP). Padahal, penghasilan mereka sangat terbatas dan daya beli semakin tergerus oleh inflasi.

"Kita perlu tindakan apa yang akan diambil pemerintah terhadap ASN golongan III ke bawah? Bagaimana nasib ASN di negara kita? Kami meminta kebijakan dari pemerintah terkait hal ini. Sampai saat ini, belum ada pembahasan terkait ini karena terkait dengan keterbatasan anggaran APBN. Namun, kami berharap ada kebijakan insentif fiskal yang akan memberikan bantuan kepada mereka," jelas Politisi Fraksi PPP tersebut.

Dorongan dari Komisi XI DPR RI ini menggarisbawahi pentingnya memperhatikan lapisan masyarakat yang mungkin tidak tercakup dalam program-program bantuan sosial yang ada, namun mengalami kesulitan ekonomi yang nyata.

Dengan adanya insentif fiskal yang menyentuh masyarakat menengah bawah, diharapkan mereka dapat mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan ekonomi yang dihadapi.