Donald Trump Diketahui Kontak Dengan 2 Anggota Kongres Yang Mengkarantina Diri Karena Corona

IVOOX.id, Washington DC - Presiden Donald Trump diketahui telah melakukan kontak dengan dua anggota Kongres Republik sebelum pengumuman kedua orang itu mengkarantina diri sendiri setelah mengetahui bahwa mereka sebelumnya telah terpapar pada seseorang pasien virus corona.

Anggota Kongres Doug Collins dari Georgia berjabat tangan dengan Trump Jumat lalu ketika presiden melakukan perjalanan ke Atlanta untuk mengunjungi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, di mana para pejabat di sana memberi pengarahan kepadanya tentang tanggapan mereka terhadap coronavirus.

Lalu, anggota Kongres Matt Gaetz dari Florida terbang dengan Air Force One bersama Trump pada hari Senin dalam penerbangan dari Orlando, Florida, ke Pangkalan Bersama Andrews di Maryland.

The New York Times, mengutip dua orang dengan pengetahuan tentang situasi tersebut, melaporkan bahwa Gaetz menyadari tak lama setelah pesawat itu mengudara bahwa ia, seperti Collins, telah melakukan kontak dengan seseorang di Konferensi kubu Konservatif Republik di Maryland pada akhir Februari yang telah didiagnosis dengan coronavirus. Gaetz kemudian duduk di bagian pesawat sendirian, lapor surat kabar itu.

Gaetz secara terbuka mengungkapkan bahwa dia memasuki karantina sekitar satu jam setelah dia turun dari pesawat dengan Trump.

Rekaman video menunjukkan Gaetz di landasan di Pangkalan Bersama Andrews melangkah mundur dan mengangkat tangannya seolah-olah untuk menjaga seorang pria mendekat dari kejauhan.

Gedung Putih menolak berkomentar kepada CNBC.

Tidak perlu bagi Trump untuk melakukan karantina karena kontaknya dengan Gaetz dan Collins, menurut Dr. Ali Khan, seorang profesor di Departemen Epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Nebraska Medical Center.

Khan mengatakan kepada CNBC bahwa orang perlu mengkarantina diri jika mereka memiliki "kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, bukan kontak dengan kontak."

Kedua anggota kongres mengatakan mereka tidak memiliki gejala virus.(CNBC)