Djokovic Gusur Nadal di Takhta Nomor Satu Dunia

IVOOX.id, London - Tampak mustahil ketika Novak Djokovic yang menjalani operasi pada Februari sebelum dia mengalami krisis kepercayaan diri, namun petenis Serbia itu akhirnya mampu memastikan kembali menjadi petenis nomor satu dunia pada Kamis (1/11) WIB.

Petenis berusia 31 tahun itu tidak harus mengayunkan raket ketika Rafael Nadal yang sempat merebut posisi puncak, mundur dari turnamen Paris Masters karena cedera perut. Nadal mundur menjelang pertandingan melawan petenis rekan senegaranya dari Spanyol Fernando Verdasco yang artinya Djokovic akan merebut kembali predikat dia sebagai petenis nomor satu dunia ketika ATP mengumumkan daftar peringkat terbaru yang akan diumumkan pada Senin.

Kondisi itu juga pasti membuat kecewa para penonton di Paris setelah Roger Federer yang akan beraksi pada pertandingan selanjutnya melawan Milos Raonic juga terhenti setelah petenis asal Kanada Raonic juga mundur. “Hebat berada di sini di Paris selama dua hari dan berlatih bersama orang-orang," kata Nadal.

“Tapi pada beberapa hari lalu, saya merasa sedikit terganggu dengan cedera perut, terutama ketika saya melakukan servis, dan saya periksakan ke dokter dan dokter menyarankan saya tidak usah bermain karena jika saya terus bermain bisa-bisa perut saya kram dan justru menjadi cedera berat, dan sungguh saya tidak menginginkan itu," tambahnya.

Sementara itu bagi Djokovic saat ini dirinya bisa menjadi petenis pertama sejak daftar peringkat ATP diperkenalkan pada 1973, akan mengakhiri tahun sebagai petenis nomor satu dunia yang beranjak dari luar posisi 20 besar.

Ini menjadi langkah kilat, dimana dia selalu berada di belakang Nadal dan Federer dalam daftar peringkat sepanjang waktu. Djokovic sempat absen selama dua kali pertengahan musim 2017, dan dia kembali memulai gebrakannya pada awal tahun ini namun cedera kembali menghajarnya lagi di Australia Terbuka ketika dia dikalahkan oleh petenis muda asal Korsel Chung Hyeon.

Setelah kembali dari operasi, dia gagal memenangi satu putaran di Indian Wells atau Miami. Dia memulai gebrakan setelah kalah di Miami dari petenis Prancis Benoit Paire dan itu "itu merupakan hal mustahil pada saat ini" bisa memainkan tenis hebat dia. (luthfi ardi)