April 25, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Dituding Pengkhianat oleh Rizieq, Yusril: Saya Susah Bohong

IVOOX.id, Jakarta -- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, akhirnya mengklarifikasi tudingan pengkhianat yang ditujukan kepada dirinya oleh Rizieq Shihab.


Yusril menyampaikan itu setelah diminta dan didaulat oleh Pengasuh Pesantren Ash-Shiddiqiyah KH Noer Muhammad Iskandar dalam acara Silaturrahim Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia, di Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten, Rabu (10/4).


Yusril menyatakan, tudingan Rizieq terhadapnya tidaklah tepat. Sebab, dirinya memang tidak pernah diberikan amanat apapun oleh Rizieq Shihab. Sehingga, ia pun merasa heran dan bertanya-tanya.


"Apa yang dikhianati, orang saya tidak pernah diberikan amanah oleh Habib," kata Yusril, pada acara yang dihadiri sekitar 10.000 kiai pengasuh pesantren dari berbagai daerah.


Yusril memberikan kesaksiaannya di tengah ribuan kiai yang hadir. Ia menegaskan, dirinya tak punya rekam jejak membohongi orang banyak, apalagi terhadap para ulama dan kiai. Apa yang dikatakannya adalah sebuah kebenaran yang disertai bukti-bukti.


"Bahasa lisannya, Prabowo ini 'Islam-nya tidak jelas' berasal dari kata-kata Rizieq sendiri. Belakangan dikatakan, saya dibilang bohong dan lebih dari dua tahun lalu tidak ada komunikasi dengan Rizieq," tegasnya melalui keterangan tertulis yang diterima hari ini Dia menjelaskan, sejak mulai zaman Presiden Soeharto, dirinya telah dipercaya menulis pidato dan surat kenegaraan. Setiap pidatonya, tidak ada yang diprotes oleh Soeharto.


Begitupun saat dirinya menjabat sebagai sekretaris M Natsir, Mantan Perdana Menteri Indonesia. Dia juga yang bertugas menulis surat-surat dan pidatonya, dan tidak ada yang pernah diprotes. Saking percayanya, Yusril pernah diserahkan kertas kosong untuk menulis surat yang sudah ditandatangi terlebih dulu.


"Saya pernah menulis pidato dan surat-surat Soeharto selama sekitar 7 tahun. M Natsir juga sama, 14 tahun menjadi sekretaris beliau, staf beliau. Alhamdullilah, sampai Pak Natsir meninggal dan Pak Harto wafat, belum pernah saya khianat beliau," tandasnya..


Jika sekali saja saat itu Yusril berbuat salah dan khianat, saat ini dia yakin tidak seperti sekarang. "Sekali saya khianat habis saya," pungkasnya. (Adhi Teguh)

0 comments

    Leave a Reply