October 1, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Diterbangkan dari IKN, Bendera dan Naskah Proklamasi Disimpan Kembali di Monas,

IVOOX.id – Pemerintah menyimpan kembali duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan Salinan Naskah Proklamasi di area cawan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, setelah dikirab dari Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Sabtu (31/8/2024).

Mengutip Antara, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menerima penyerahan keduanya di Ruang Kemerdekaan Monas.

Ruang Kemerdekaan ini menyimpan simbol negara yaitu Sang Merah Putih dan Salinan Naskah Teks Proklamasi.

Ruang mekanis di Ruang Kemerdekaan terbuat dari perunggu seberat empat ton yang dilapisi emas dan dihiasi ukiran bunga wijaya kusuma yang melambangkan keabadian, serta ukiran teratai yang melambangkan kesucian.

Pintu di ruangan itu juga dikenal sebagai Gerbang Kemerdekaan dan di sana selalu diperdengarkan lagu Padamu Negeri dan suara Presiden RI pertama Soekarno yang membacakan teks Proklamasi.

Duplikat bendera pusaka dan teks proklamasi tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma sekitar pukul 15.18 WIB dengan pesawat milik TNI Boeing 737 milik TNI Angkatan Udara.

Kedua benda pusaka itu dibawa menggunakan mobil taktis Maung menuju Monas, kendaraan yang sama saat kedua benda pusaka itu dikirab dari Monas menuju Bandara Halim Perdanakusuma untuk kemudian dibawa ke IKN pada 10 Agustus lalu.

Kepala Sekretariat Presiden sekaligus Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ikut bersama rombongan kirab.

Rombongan kirab duplikat bendera pusaka merah putih dan naskah teks Proklamasi tiba di Monumen Nasional sekitar pukul 16.15 dengan iring-iringan drumband TNI-Polri dan pasukan berkuda.

Duplikat bendera merah putih dan salinan naskah Proklamasi diserahkan oleh anggota purna-paskibraka 2023 asal Kalimantan Tengah Kachina Ozora dan Liverina Evelin Kurniawan yang membawa dari IKN kepada anggota purna paskibraka 2023 sekaligus Duta Pancasila, yakni Naila Aulita Alqubra Sinapoy dan Kirana Ashawidya Baskara.

Kembalinya bendera pusaka dan naskah Proklamasi ke Monas ini dilakukan dalam rangkaian acara bulan Kemerdekaan untuk memperingati HUT Ke-79 RI.

Selain itu, sesuai amanat Pasal 5 Undang-Undang 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, bendera pusaka disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan kirab Bendera Pusaka Merah Putih dan Naskah Proklamasi dari Monumen Nasional menuju Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, akan menjadi tradisi tahunan dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI.

"InsyaAllah akan jadi tradisi. Awalnya ini kegiatan setiap tahun dari 2016 adalah kirab dari Monas ke Istana Jakarta. Tahun ini spesial kirab dari Monas menuju IKN dan merayakannya di dua kota yakni Jakarta dan Istana IKN," kata Heru usai menempatkan keduanya di Monas Jakarta, Sabtu (31/8/2024), dikutip dari Antara.

Heru mengatakan kirab kedua benda pusaka ini merupakan kegiatan terakhir dalam rangkaian kegiatan di bulan kemerdekaan untuk memperingati HUT Ke-79 RI.

Sebelumnya, keduanya dibawa dari Monas menuju IKN, Kalimantan Timur pada 10 Agustus 2024, untuk kemudian dikibarkan pada Upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana Negara IKN bersama Presiden Joko Widodo.

Di Istana Negara IKN, kedua benda pusaka disimpan di ruangan khusus yang memang disiapkan sejak

awal istana didesain.

"Jadi ruangan tertentu ada dua, yang sebelah kiri dan kanan itu untuk menempatkan Bendera Merah Putih dan juga teks Proklamasi. Sudah disiapkan dari awal bagian dari desain Istana," kata Heru.

Setelah disimpan di Istana Negara IKN, keduanya kini dikembalikan ke asal dan disimpan di Ruang Kemerdekaan, area cawan Monas Jakarta.

Sesuai amanat Pasal 5 Undang-Undang 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, bendera pusaka disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.

"Sesuai dengan aturan undang-undang, sang saka Merah Putih itu, dan teks Proklamasi berada di Ibu Kota Negara Republik Indonesia. Kita lihat nanti kapan secara resmi pindah ke IKN, tentunya nanti menyesuaikan," kata Heru.

0 comments

    Leave a Reply