Diminta Presiden Sebutkan Nama Suku, Ini Jawaban Santri Ponpes Langitan

IVOOX.id, Tuban – Dalam kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur, Presiden Joko Widodo berkunjung ke Pondok Pesantren Langitan pada Kamis (8/3/2018). Ribuan santri Ponpes Langitan pun antusias menyambut kedatangan Presiden walaupun hujan deras mengguyur.

Setibanya di Ponpes Langitan, Presiden disambut oleh Pimpinan Pondok Pesantren Langitan K.H Ubaidillah Faqih dan langsung melaksanakan Salat Maghrib berjamaah bersama para santri.

Setelah itu sebagai bentuk apresiasi kepada para santri yang tetap semangat walaupun hujan mengguyur, Presiden Jokowi membuat kuis berhadiah sepeda untuk tiga santri.

Salah satu santri yang mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan hadiah dari Presiden Jokowi bernama Faiq, untuk medapatkan sepeda ia harus bisa menyebutkan delapan nama suku yang ada di Indonesia.

Namun jawaban Faiq membuat Presiden bingung, ia menyebutkan suku yang tidak ada di Indonesia yaitu suku Aborigin.

"Suku Madura, suku Batak, suku Aborigin," ujar Faiq.

"Suku Aborigin itu Australia," jawab Presiden.

Setelah itu Faiq menyebutkan suku yang tidak ada di Tanah Air kembali, yaitu Suku Jawa Timur. Presiden pun langsung mengatakan bahwa tidak ada suku tersebut di Indonesia.

"Suku Baduy, suku Asmat, Suku Jawa, Suku Jawa Timur," ucap Faiq.

"Nggak ada suku Jawa Timur. Ngawur. Nanti ada suku Jawa Tengah," celetuk Presiden.

Lalu Faiq pun menyebutkan suku-suku lainnya, sehingga ia berhasil mendapatkan sepeda dari Presiden Joko Widodo.

"Suku Sunda, suku Dayak, Suku Betawi " kata Faiq.

Presiden Jokowi pun mendoakan para santri agar selalu diberikan kesehatan, sebelum meninggalkan Ponpes Presiden menerima ajakan bersalaman dan foto dari para santri.

“Para santri, Pak Kiai, mohon maaf tadi menunggu dan juga kehujanan. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan kepada para santri, baik yang kehujanan maupun tidak kehujanan, sehat semuanya,” ujar Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam kunjungan tersebut adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.