October 17, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Digitalisasi UMKM Tingkatkan Potensi Ekspor

IVOOX.id, Jakarta - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mempunyai peran dan strategi dalam membangun ekonomi bangsa. Selain itu, UMKM juga berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin menyampaikan, selama pandemi covid-19 yang telah berlangsung hampir 1,5 tahun, pelaku UMKM semakin terintegrasi dengan relung-relung ekonomi nasional.

Pandemi yang telah menghantam sebagian besar bisnis UMKM ini nyata­nya masih membawa dampak positif. Salah satunya mempercepat digitalisasi UMKM.

“Di era disrupsi ini, digitalisasi semakin relevan dan strategis bagi UMKM untuk tetap bertahan dan berperan sebagai penggerak utama pemulihan ekonomi,” ungkap Ma’ruf dalam acara puncak peringatan Hari UMKM Nasional, kemarin.

Wapres mengatakan, digitalisasi UMKM tentunya harus diimbangi dengan dua hal. Pertama, peningkatan kapasitas SDM pelaku usaha UMKM, dan kedua dukungan kebijakan akses pasar bagi produk UMKM.

“Dua aspek ini terwakili dalam tema acara dan rangkaian kegiatan yang kita ikuti hari ini. Untuk itu saya mengajak saudara-saudara terus meningkatkan komitmen,” kata Ma’ruf.

Komitmen yang dimaksud adalah pembinaan dan pendampingan guna mendorong produktivitas UMKM. Sehingga mampu meningkatkan kapasitas produksi serta kualitas produk. Selain itu, pendampingan dan pengembangan UMKM, khususnya UMKM potensial ekspor, harus didukung dengan fasilitas kemudahan pembiayaan, serta kolaborasi dengan usa­ha besar.

“Saya optimistis dengan peran UMKM dalam pembangunan ekonomi Indonesia,” lanjut dia.

Seperti diberitakan, data Kementerian Koperasi dan UKM 2020 mencatat, UMKM berkontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai lebih dari Rp8.500 triliun. Selain itu, UMKM juga mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja, dan mampu menghimpun hingga 60,4% dari total nilai investasi.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menargetkan 30 juta pelaku UMKM bisa bertransformasi ke ranah digital pada 2024. “Target kita pada 2024 itu 30 juta artinya mulai sekarang kita rata-rata per tahun 5 juta. Ini target yang cukup ambisius, tapi saya yakin dengan kolaborasi, target ini bisa dicapai,” ujarnya.

Teten mengatakan transformasi ke ranah digital merupakan kunci bagi UMKM bisa bertahan di tengah pandemi. Hal ini sudah didorong sejak awal 2020 atau saat pandemi. Saat ini, lanjut Menkop, sudah ada 8 juta pelaku UMKM yang hadir dalam ekosistem digital dan hari ini sudah mencapai 14,5 juta atau setara 22% populasi pelaku UMKM yang sudah on boarding di platform digital.

Teten mengatakan, pelaku UKM menghadapi sejumlah tantangan karena pandemi. Di antaranya, kesulitan memperoleh modal, kesulit­an meng­akses modal dari perbankan, hingga kesulitan mendapat bahan baku karena suplai berkurang.

Dengan bantuan dari pemerintah, kata dia, pelaku UKM bisa mengatasi berbagai tantangan tersebut. Bantuan dari pemerintah di antaranya berupa keringanan pajak, relaksasi pinjaman bank, meningkatkan kemampuan penggunaan teknologi digital hingga memperluas pasar.

Ketika pelaku UKM mampu memanfaatkan teknologi digital, maka pasar produknya bisa diperluas ke mancane­gara. Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM juga mendorong UKM meningkatkan standar produknya sehingga bisa diterima di pasar global.

“Saya mengapresiasi BNI sebagai salah satu bank nasional yang peduli pada pengembangan kewirausahaan melalui program Entrepreneur Heroes dan BNI Xpora. BNI selalu mengambil peran aktif menjadi lokomotif yang menggerakan UMKM agar terhubung dalam rantai pasok global,” ujar Teten.

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Royke Tumilaar menyampaikan, BNI hadir dengan beragam solusi untuk UMKM agar dapat bertahan di tengah pandemi. Mendukung pelaku UMKM dengan one stop solution BNI Xpora untuk meningkatkan kapasitas likuidnya hingga bisa memperluas pasar sampai ke luar negeri.

“Kami juga aktif mendorong UMKM untuk go global melalu kantor cabang luar negeri agar cabang luar negeri jadi penghubung UMKM Indonesia pada mitra luar negeri mengenai market insight, akses pada potensial buyer, dan business magic,” tandasnya.

0 comments

    Leave a Reply