October 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Diduga Monopoli Gajah Peternak Terancam Bangkrut, Harga Ayam Rp 15 Ribu/Kilo

IVOOX.id, Malang - Tekornya para peternak ayam broiler mandiri itu, akibat harga jual ayam potong hidup (life birds) yang terus anjlok hingga di kisaran Rp15.000 per kilogram (kg). Hal ini diungkapkan Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Jawa Timur, H Kholiq di sela Rembug Perunggasan Nasional, Batu, Malang, Jawa Timur. 

Dikatakan bahwa ribuan peternak broiler terus merugi dengan harga Rp15 ribu/kg. "Idealnya harga ayam life birds itu di atas Rp18.500/Kg, itu baru untung. Tetapi faktanya, dalam dua tahun terakhir ini terbanyak ada di bawah Rp15.000/Kg, bahkan menyentuh posisi terendah ada di Rp8.000/Kg," kata Kholiq.

Akibat kondisi seperti ini, kata Kholiq, ribuan peternak ayam potong mengalami kerugian besar hingga bangkrut. Beberapa di antara mereka sampai harus menjual tanahnya, demi menutupi utang yang nilainya miliaran rupiah. "Kalau kondisi ini dibiarkan dan pemerintah tidak mengambil tindakan, semua peternak rakyat akan mati," ungkapnya.

Menurut Kholiq, rendahnya harga ayam hidup disebabkan adanya monopoli pabrikan-pabrikan. "Seperti sekarang ini, hanya dikuasai 'dua gajah'," sebutnya

Selain dipengaruhi harga jual ayam potong, lanjut dia, terpuruknya peternak rakyat juga dipengaruhi tingginya biaya sarana produksi akibat naiknya harga bibit ayam Day Old Chicken (DOC) harga pakan, serta kelebihan produksi (oversupply) ayam broiler di pasaran. “Oleh karena itu, kami menuntut pemerintah dapat membuat rumusan dan memberi batasan harga jual DOC supaya terjangkau oleh peternak rakyat mandiri. Sehingga HPP-nya dapat bersaing dengan perusahaan terintegrasi atau integrator,” ungkapnya.

Selain itu, Pinsar Indonesia, kata dia, meminta kepada Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) mempublikasikan perusahaan yang patuh dan yang tidak patuh terhadap aturan pemerintah, agar peternak melalui asosiasi ikut menilai dan melakukan kontrol. “Distribusi DOC untuk peternak mandiri harus bisa sampai 50 persen dari total produksi DOC Pabrikan sesuai dengan Permentan NO.32 Tahun 2017,” jelasnya.

“Dirjen PKH melalui DERBIT harus membuka data potensi produksi DOC FS tahun 2021 per bulan pada bulan berjalan, supaya peternak dapat menganalisa. Dan, juga menuntut dirjen membuka secara transparan alokasi dan distribusi DOC FS dari PT Berdikari,” pungkasnya.

0 comments

    Leave a Reply