April 24, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Diberkahi Hujan, Ibu Iriana Jokowi Tanam Pohon Mangrove

IVOOX.id, Pandeglang -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin, 11 Maret 2019. Guyuran hujan yang turun sejak pagi hari di Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, tidak mengurangi semangat Ibu Negara Iriana Joko Widodo untuk menanam pohon sebagai upaya meminimalisasi dampak gelombang tinggi di daerah pantai. 


Dalam acara ini, Ibu Negara menanam pohon Bakau yakni jenis Rhizophora mucronata dan pohon Pulai (Alstonia scholaris) didampingi Ibu Mufidah Yusuf Kalla, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, dan Ibu-ibu yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE) serta masyarakat sekitar.


"Hujan ini tidak mengurangi semangat dari kita semua para Ibu-ibu, ada Ibu Menteri, Ibu OASE, Ibu-Ibu dari Indonesia Power, Ibu Gubernur dan Ibu Bupati semua yang hadir disini. Kita menanam ada 10 titik mangrove," kata Ibu Iriana dalam sambutannya di lokasi penanaman Pantai PLTU Labuan, Senin (11/03/2019). 


Dalam acara yang mengangkat tema Rehabilitasi Mangrove untuk Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim ini, selain di Labuan, kegiatan penanaman 1 juta mangrove serentak dilakukan di 10 Provinsi dengan total yang ditanam hari ini sekitar 53.000 batang. Ibu Iriana pun menyapa para peserta penanaman mangrove melalui teleconference yang ditampilkan di layar.


“Kita menanam ada di 10 titik, di Langkat (Sumatera Utara), Kota Cirebon (Jawa Barat), Lampung Timur (Lampung), Brebes (Jawa Tengah), Tanah Bumbu (Kalimantan Selatan), Pohuwato Gorontalo, Donggala (Sulawesi Tengah), Lombok Barat (Nusa Tenggara Barat), Kota Ambon (Maluku) dan Labuan (Banten) dengan total yang ditanam 53.000 batang pohon”, jelas Ibu Iriana.


Penanaman pohon di daerah pesisir menjadi salah satu Program OASE bidang Lingkungan Hijau, dimana salah satu agendanya adalah Perempuan Peduli Mangrove. Tanaman mangrove diketahui memiliki banyak sekali manfaat, yaitu, sebagai penyerap polutan, pencegah intrusi air laut, penelitian dan pendidikan, penyimpan karbon, wisata alam, tempat pemijahan aneka biota laut, pelindung garis pantai dari abrasi dan tsunami, penyedia HHK dan HHBK, serta tempat berlindung dan berkembang biaknya berbagai jenis fauna ekosistem payau.


Saat ini, Indonesia memiliki kurang lebih 19% dari total mangrove di dunia, yaitu 3,48 juta hektar, terdiri dari kondisi mangrove baik seluas 1,67 juta hektar, dan kondisi mangrove rusak 1,81 juta hektar.


Untuk merehabilitasi mangrove yang rusak, pemerintah telah menerbitkan Perpres No. 73 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove, dan Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian No. 4 Tahun 2017 tentang Kebijakan, Strategi, Program, dan Indikator Kinerja Pengelolaan Ekosistem Mangrove Nasional. 


Upaya yang dilakukan melalui dukungan para pihak untuk percepatan pemulihan RHL mangrove, Penyusunan One Map One Mangrove untuk Nasional, Penguatan peran Kelompok Kerja Mangrove tingkat nasional dan daerah (KKM TN/D), dengan menargetkan rehabilitasi 65.000 hektar/tahun sampai dengan tahun 2045 yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga, BUMN/S/D, dan masyarakat.


Penanaman Bersama Ibu Negara RI yang berpusat di Areal PLTU Labuan Banten juga dihadiri Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM KLHK Helmi Basalamah, dan pejabat KLHK lainnya, serta diikuti ± 500 orang terdiri dari Pengurus OASE, TNI, POLRI, KLHK, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kelompok Peduli Mangrove, Mahasiswa/Pelajar, dan Masyarakat. (Adhi Teguh)

0 comments

    Leave a Reply