March 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Di Pasar Obligasi, Sentimen Suku Bunga Acuan Tergerus Kenaikan Imbal Hasil dan Dolar AS

IVOOX.id, Jakarta - Masih adanya sentimen negatif diperkirakan berimbas pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri yang cenderung kembali variatif.

Adanya sentimen kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia akan diimbangi oleh masih meningkatnya imbal hasil obligasi AS dan dolar AS.

"Apalagi jika melihat data-data AS yang diperkirakan membaik maka dapat memberikan sentimen positif pada pergerakan dolar AS yang juga membuat imbal hasil obligasi AS masih akan naik," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas di Jakarta, Jumat (18/5/2018).

Namun demikian, saran Reza, cermati dan waspadai jika masih adanya berbagai sentimen yang dapat membuat laju pasar obligasi kembali melemah.

Kemarin, meski laju rupiah mampu terapresiasi, pasar obligasi masih cenderung melemah seiring masih adanya imbas meningkatnya kembali imbal hasil obligasi AS setelah merespons data-data ekonomi AS yang kian membaik, terutama dari sisi data-data ketenagakerjaan yang menunjukan penurunan angka pengangguran.

Turunnya angka pengangguran, kata dia, mengindikasikan akan adanya kenaikan tingkat konsumsi. "Pada akhirnya, mendorong kenaikan inflasi yang berujung pada kenaikan suku bunga acuan The Fed," ujarnya.

Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor, ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 2,87 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 4,92 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 2,84 bps.

Laju pasar obligasi cenderung turun. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±5 tahun dengan harga 95,06% memiliki imbal hasil 6,81% atau turun 0,01 bps dari sebelumnya di harga 95,03% memiliki imbal hasil 6,82%.

Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 97,63% memiliki imbal hasil 7,73% atau naik 0,04 bps dari sehari sebelumnya di harga 98,01% memiliki imbal hasil 7,70%.

Pada Kamis (17/5/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun 0,15 bps di level 113,63 dari sebelumnya di level 113,79.

Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun 0,10 bps di level 107,05 dari sebelumnya di level 107,16.

Pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 7,21% dari sebelumnya di level 7,23% dan US Govn’t bond 10Yr di level 3,12% dari sebelumnya di level 3,10% sehingga spread di level kisaran 418,2 bps lebih tinggi dari sebelumnya 412,5 bps.

Sedangkan pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung variatif naik. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 9,00%-9,03%.

Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 9,78%-9,90%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,93%-10,99%, dan pada rating BBB di kisaran 13,15%-13,45%. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply