October 10, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Di Palu Anggur Transfigurasi Asal Ukraina Jadi Primadona

IVOOX.id, - Salah satu jenis buah Anggur hasil panen di Palu Sulawesi Tengah banyak disukai. Jenis anggur transfigurasi, yang bibitnya diimpor dari Ukraina menjadi primadona disana.

Hal itu terungkap saat panen tiba di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (6/3).

Tak ayal omzet jutaan rupiah per hari saat masa panen tiba dinikmati petani disana. Hasil itu didapat hanya dari hasil panen anggur dari seratusan pohon saja. “Sehari bisa dapat Rp3-4 juta. Itu dari 120 pohon anggur di sini,” ungkap Syamsul Alam, pengelola salah satu kebun anggur yang tergabung dalam Kelompok Kebun Anggur Duyu Bangki.

Menurutnya untuk memasarkan buah anggur pun tidak sulit, tidak perlu repot mencari pembeli. Syamsul membeberkan bahwa setiap hari pembeli berdatangan langsung ke kebun anggur yang dikelolanya.“Saat ini masih jual di kebun. Ini saja kita sampai kewalahan melayani pembeli,” terangnya.

Pengunjung berwisata sambil memetik buah anggur di Kawasan Kebun Anggur, Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (6/3/2023). Kebun anggur yang dikelola oleh kelompok tani dan sebagian besar beranggotakan pemuda tersebut membudidayakan berbagai jenis tanaman anggur dan mampu menghasilkan Rp3 juta per hari. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/rwa.

Saat masa panen tiba, para pembeli berdatangan ke kebun anggur untuk membeli langsung buah anggur segar yang baru dipanen saat hendak dibeli. “Bahkan belum masuk musim panen saja pembeli sudah banyak yang datang,” kata dia. Kebun anggur sendiri hanya masuk musim panen dua kali dalam setahun.

Harga jual anggur sendiri beragam, berdasarkan jenisnya. Aanggur transfigurasi tadi, yang bibitnya diimpor dari Ukraina dijual Rp85 ribu per kilogram. “Bibit (anggur) Ukraina kelebihannya besar buahnya dan berat juga kiloannya. Dan rasanya manis,” jelas Syamsul Alam. Menurutnya, satu kebun anggur yang berisi 120-an pohon itu bisa menghasilkan rerata Rp20 jutaan per musim panen. Musim panen biasanya berlangsung satu hingga dua pekan.

Muliana, pembeli yang sempat ditemui di lokasi mengaku lebih suka membeli langsung di lokasi kebun. Karena selain buah anggurnya yang masih segar karena dipetik langsung, juga harganya lebih murah dibandingkan membeli di lapak jualan buah.

“Saya sering beli langsung di sini, karena enak, murah juga harganya,” kata Muliana. Sementara itu, Kelompok Kebun Anggur Duyu Bangkit merupakan kelompok petani kebun anggur yang mulai membudidayakan anggur sejak 3 tahun terakhir, tepatnya pasca bencana 2018 silam.

Hingga saat ini, kelompok tani anggur itu sudah beranggotakan 29 orang yang mengelola 12 titik lahan kebun anggur, atau sekira 1.000-an pohon anggur. “Awalnya kita hanya sharing dengan petani anggur yang lain, tidak ada pengalaman juga. Dan Alhamdulillah hasilnya lumayan sekarang,” ujar Saifudin, Ketua Kelompok Kebun Anggur Duyu Bangkit.

“Satu lahan butuh modal awal Rp50 juta. Tapi dua kali panen bisa kembali modal,” tutup Saifudin.

0 comments

    Leave a Reply