October 5, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Di Karawang, Kominfo Ingatkan Siswa SMK Bahaya Stunting

IVOOX.id - KARAWANG - Kementerian Informatika dan Komunikasi (Kominfo) kembali menggalakkan sosialisasi penurunan angka stunting. SMK Texmaco Kabupaten Karawang menjadi salah satu lokasi kampanye penurunan stunting di Provinsi Jawa Barat.

Direktur Infokom PMK DJIKP KOMINFO Drs. Wiryanta, MA, Ph.D dalam sambutannya mengatakan, kehadiran Kominfo ke Karawang ini untuk mempromosikan cegah stunting. Kegiatan ini dilakukan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.

Dikatakan Wiryanta, kegiatan ini guna mempersiapkan generasi muda Indonesia dalam menghadapi bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2030. Hal ini agar terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dan berdampak kepada kemajuan bangsa.

"Bonus itu bisa menyenangkan, ataupun membuat kita sengsara. Nah jadi kalianlah yang dari vokasi ini yang sangat dibutuhkan, karena mereka ni terampil, " terangnya.

Kemudian dia juga menyinggung perihal stunting di Kabupaten Karawang, menurutnya berdasarkan SSGI tahun 2022, angka prevalensi stunting di Kabupaten Karawang cukup menurun dari tahun 2021.

"Tahun 2021 angka stunting 20,06 persen, lalu tahun 2022 malah turun dengan angka 14 persen, penurunan ini merupakan prestasi yang cukup besar," ucapnya.

"Saya berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Karawang yang telah bekerja keras dan mendukung apa yang diprioritaskan oleh Presiden Joko Widodo," ujaranya.

Lalu dia menerangkan, jika Presiden Republik Indonesia berharap pada tahun 2024, angka prevalensi stunting di Indonesia di bawah 14 persen. "Ini yang harus kita wanti-wanti dan wujudkan bersama," tuturnya,

Sementara itu, dr. Lula Kamal menyampaikan, bagaimana cara menentukan gizi baik. Menurutnya, makanan yang mengenyangkan belum tentu berprotein. "Percuma saja makannya banyak tetapi tidak ada proteinnya," katanya.

"Kalian yang mau masuk ke perusahaan kabarnya ada batas minimal tingginya. Nah bagi yang berumur 18 tahun, masih bisa dikejar tingginya dengan cara memakan makanan yang berprotein," kata Lulu.

Lanjut dia, jika dulu namanya 4 Sehat 5 Sempurna, sekarang ada istilah baru yaitu menuseimbang. Ada lima makananan yang perlu dilengkapi sehari-hari yaitu ada karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. "Vitamin dan mineral itu dapat dari buah," ungkapanya.

"Yang dibutuhkan untuk meninggikan badan itu tidak karbohidrat, tetapi protein," tuturnya.

Dia juga menjelaskan, cap stunting itu dilakukan setelah umur anak tersebut lewat dari dua tahun. "Jadi setelah dua tahun, barulah keluar cap, anak ini stunting atau tidak. Yang mengalami stunting itu anak-anak kecil, tidak siswa SMK," jelasnya.

Kemudian dia menyampaikan, jika stunting itu tidak hanya dicirikan dengan pendek, tetapi juga kurang pintar dalam menangkap sesuatu yang baru atau pengetahuan. "Kadang anak yang stunting juga tidak bakal nyambung saat berbicara," tuturnya.

"Jadi anak yang pendek belum tentu dia stunting, karena ada ciri lainya," lanjutnya.

Menurutnya, siswa sangat penting untuk diberikan edukasi tentang stunting, agar sejarah tidak terulang kembali. Karena Kabupaten Karawang punya sejarah angka stunting yang cukup tinggi."Jadi perlu edukasi yang lebih kepada siswa, agar sejarah itu tidak terulang lagi," ucapnya.

"Nanti ketika mereka sudah menikah, mereka sudah paham tentang stunting dan cara mencegahnya, sehingga angka stunting terus menurun di Indonesia," tuturnya.

Kegiatan tersebut dikemas dengan bentuk Festival yang diberi nama GENBESTIVAL 2023. Kegiatan itu selain menghadirkan Dokter Ahli Gizi dr. Lulu Kamal, juga menampilkan pentas seni yang diisi oleh siswa SMK Texmaco. 

0 comments

    Leave a Reply