October 3, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Di Hari-hari Terakhirnya, Trump Jatuhkan Sanksi Baru ke Iran

IVOOX.id, Washington DC - Amerika Serikat pada hari Jumat memberlakukan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan di Iran, China, dan Uni Emirat Arab karena melakukan bisnis dengan Jalur Pengiriman Republik Islam Iran dan pada tiga entitas Iran atas proliferasi senjata konvensional.

Itu adalah yang terbaru dari serangkaian tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan tekanan pada Teheran di hari-hari memudarnya pemerintahan Presiden Donald Trump, yang berakhir pada hari Rabu mendatang.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan Washington telah memberikan sanksi kepada tujuh perusahaan, termasuk Jiangyin Mascot Special Steel dan Accenture Building Materials yang berbasis di China, dan dua orang untuk pengiriman baja ke atau dari Iran.

Dia mengatakan Organisasi Industri Kelautan Iran, Organisasi Industri Dirgantara dan Organisasi Industri Penerbangan Iran juga telah masuk daftar hitam karena proliferasi senjata konvensional.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, Pompeo mengatakan dia juga meningkatkan cakupan sanksi terkait logam terhadap Iran yang dikelola oleh Departemen Luar Negeri.

Mereka yang dengan sengaja mentransfer 15 bahan yang menurut Departemen Luar Negeri digunakan sehubungan dengan program rudal nuklir, militer atau balistik Iran, termasuk jenis aluminium dan baja tertentu, akan dikenakan sanksi, katanya.

Selama empat tahun menjabat, Trump telah mencoba memaksa Teheran kembali ke pembicaraan mengenai program rudal nuklir dan balistik serta aktivitasnya di Timur Tengah. Mengatakan perjanjian itu tidak cukup jauh, Trump pada 2018 keluar dari kesepakatan nuklir Iran, yang dicapai Teheran dengan kekuatan dunia pada 2015 untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.

Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden, yang akan menggantikan Trump pada hari Rabu, mengatakan dia akan kembali ke pakta nuklir 2015 jika Iran kembali mematuhi pakta nuklir tersebut.(CNBC)


0 comments

    Leave a Reply