April 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Desain Jembatan Mentaya Dikaji Ulang

iVooxid, Sampit, Kalteng - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengkaji ulang desain jembatan Mentaya yang rencananya dibangun di tengah Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

"Kami masih terkendala aspek teknis. Kalau jembatannya dibikin tinggi maka akan berkaitan dengan keselamatan transportasi udara, tapi kalau dibikin terlalu rendah maka bisa mengganggu lalu lintas sungai. Makanya ini perlu pengkajian lagi," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kotawaringin Timur, H Machmoer di Sampit, Kamis (28/7/2016).

Jembatan Mentaya rencananya dibangun di Jalan Baamang I menyeberang ke kawasan Mentaya Seberang. Jembatan ini akan menghubungkan dua kecamatan yang saat ini masih terisolasi jalan darat, yakni Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut, padahal lokasinya terletak di seberang pusat Kota Sampit.

Akibat keterisolasian jalan darat ini menyebabkan harga kebutuhan mahal berkali-kali lipat karena ongkos angkut. Pembangunan infrastruktur dan ekonomi di dua kecamatan itu pun menjadi lambat dan tertinggal dibanding kecamatan lainnya di dalam kota.

Jembatan tidak bisa dibangun terlalu tinggi karena bisa mengancam keselamatan transportasi udara di Bandara Haji Asan Sampit yang lokasinya berada di Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang. Jika dibangun terlalu rendah maka dikhawatirkan juga mengganggu lalu lintas sungai mengingat ramainya hilir mudik kapal besar dan tongkang pengangkut hasil tambang dan kelapa sawit.

Selain merevisi desain, tim juga sambil mengurus status kawasan dan kepemilikan aset di lokasi itu. Tim juga melakukan studi kelayakan analisis mengenai dampak lingkungan hidup maupun terhadap lalu lintas.

"Untuk pembebasan lahan sedang kami kaji sambil mendata kepemilikan. Kalau pihak kecamatan sudah siap maka kami siap. Kami juga sambil mencari peluang dana," sambung Machmoer.

Pembangunan jembatan dengan bentang sepanjang 972 meter itu diperkirakan akan menghabiskan biaya hampir Rp 1 triliun. Pemerintah daerah sudah melaporkan rencana pembangunan jembatan ini kepada Presiden Joko Widodo agar dibantu melalui dana APBN.

Saat pencanangan Program Sejuta Rumah pada 29 April 2015 lalu, Presiden melalui video conference merespons usulan Bupati H Supian Hadi terkait pembangunan Jembatan Mentaya. Presiden juga memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengirim tim ke Sampit melakukan survei. [ant]

0 comments

    Leave a Reply