April 25, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Dengan GPN, BI: Hemat Hingga Rp1,8 Triliun

IVOOX.id, Jakarta - Bank Indonesia (BI) bersama industri perbankan telah resmi meluncurkan kartu berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Dengan GPN, sistem pembayaran antarbank menjadi satu dan saling terhubung. Satu kartu ATM bank bisa digunakan di mesin EDC atau mesin ATM bank mana pun.

Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, selama ini masyarakat dipaksa memiliki banyak kartu ATM. Hal ini karena satu mesin ATM bank hanya bisa menerima kartu ATM bank tersebut.

Dengan adanya GPN, jika bertransaksi menggunakan kartu debit atau penerbit EDC, diterapkan tarif off us sebesar 1 persen, jauh lebih kecil dari sebelumnya bisa hingga 3 persen. Sementara tarif on us hanya 0,15 persen.

"Kalau dulu diterima akan dikenakan biaya tinggi, di mana merchant dapat mencapai 2 persen sampai 3 persen per transaksi, ini ditanggung konsumen. Kalau sekarang, adanya GPN menjadi 0,15 persen sampai 1 persen. Ini penghematan bisa capai Rp1,3 triliun-Rp1,8 triliun per tahun. Tentu efisiensi bagi perekonomian semakin besar," ucap Agus di Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Selain lebih murah dan efisien, GPN juga meningkatkan aspek keamanan dalam bertransaksi. Hal ini lantaran, kartu berlogo GPN telah menerapkan teknologi chip yang sulit digandakan.

Pada saat ini, dari 116 penyelenggara sistem pembayaran di Indonesia, 98 menyatakan persetujuan untuk menerbitkan satu ATM berlogo GPN. "Kemanfaatan tersebut dorong perbankan lebih kuat sehingga bisa sampai 116 penyelenggara, 98 persetujuan terbitkan ATM berlogo GPN," jelas Agus.

Lanjut Agus, penyelenggaraan GPN sejalan dengan amanah Presiden Joko Widodo yang ingin melihat transaksi masyarakat lebih aman, nyaman, dan efisien.

Sebelumnya, Presiden menyoroti banyaknya mesin ATM di tempat-tempat perbelanjaan yang dinilainya kurang efisien. "Presiden ingin lihat mal jangan sampai ATM berderet 10-15, itu tidak efisien. Kalau bisa, ATM itu dipindahkan ke daerah yang belum ada ATM. Kemudian, mesin EDC begitu banyak di meja kasir, itu juga bagaimana dikurangi," tukas Agus. (ava)

0 comments

    Leave a Reply