May 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Demi Stabilitas Ekonomi, Suku Bunga Acuan Dipertahankan

iVOOXid, Jakarta - Suku bunga acuan dipertahankan oleh Bank Indonesia (BI) pada level 4,75 persen di bulan Juli sebagai upaya mempertahankan stabilitas sistem finansial dan makroekonomi dalam negeri sembari memantau risiko luar negeri.

"Walaupun fundamental ekonomi Indonesia tetap tampak menjanjikan, BI mungkin terdorong untuk mempertahankan posisi pasif demi menjaga stabilitas ekonomi," kata Research Analyst Forex Time, Lukman Otunuga, Selasa (25/7/2017).

Menurut dia, risiko peristiwa utama yang disoroti kalangan pelaku pasar pada hari Selasa ini antara lain adalah rilis laporan penanaman modal asing langsung (FDI) pada kuartal II-2017.

Pasar, katanya, akan memantau data itu untuk melihat apakah ada peningkatan peringkat lembaga Standard & Poor's kepada Indonesia menjadi layak investasi memberi pengaruh positif pada investasi asing di kuartal II-2017.

"Kenaikan investasi asing langsung dapat meningkatkan sentimen 'bullish' terhadap ekonomi Indonesia sehingga berdampak positif terhadap rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)," katanya.

Sedangkan di luar Indonesia, menurut Lukman, perhatian akan tertuju pada keputusan suku bunga Fed yang dapat berpengaruh terhadap rupiah apabila bank sentral AS ini mempertahankan kecenderungan untuk meningkatkan suku bunga satu kali lagi sebelum akhir tahun.

Dia berpendapat ekspektasi kenaikan suku bunga AS dapat memicu kekhawatiran terjadinya arus keluar modal dari pasar berkembang sehingga rupiah dan IHSG akan tertekan.

Sebagaimana diwartakan kantor berita Xinhua, Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen mengatakan pada Rabu (12/7) bahwa bank sentral akan terus menaikkan suku bunga acuan secara bertahap dan mengurangi neracanya tahun ini, sekaligus memantau ketat inflasi.

"Komite (Pasar Terbuka Federal) terus berharap bahwa evolusi ekonomi dari waktu ke waktu akan menjamin kenaikan tingkat suku bunga federal fund secara bertahap untuk mencapai dan mempertahankan lapangan kerja maksimum dan harga-harga yang stabil," kata Yellen dalam kesaksiannya di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS.

Menurut kepala bank sentral AS itu, suku bunga acuan mungkin tidak jauh dari posisi netral dimana ekonomi mencapai lapangan kerja penuh, selaras tren pertumbuhan dan tingkat harga yang stabil.

Sementara itu, Bank Indonesia mengindikasikan akan terus mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) pada level saat ini 4,75 persen.

"Yang jelas policy rate kita masih netral, kita jaga suku bunga ini agar dapat menjaga sasaran inflasinya," kata Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (20/7) malam.

Kendati demikian, lanjut Dody, bank sentral akan terus memantau perkembangan data-data ekonomi baik global maupun domestik untuk menentukan kebijakan suku bunga ke depan walau kemungkinan BI 7-day RR Rate diturunkan atau dinaikkan masih relatif kecil. (ant)

0 comments

    Leave a Reply