May 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Demi Ikat Indonesia di Tratktat Dagang, Australia Rela Bebaskan 7.000 Pos Tarif

IVOOX.id, Jakarta - Perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia atau Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) berhasil membebaskan sekiar 7.000 pos tarif berbagai produk asal Indonesia yang diekspor ke Negara Kangguru tersebut.

"Ada 7.000 pos tarif produk asal Indonesia yang semuanya menjadi nol pada saat implementasi," kata Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo di Jakarta, Jumat.

Sedangkan, lanjut Iman, tidak semua barang yang berasal dari Australia dibebaskan bea masuknya oleh Indonesia.

"Tidak semua produk dari Australia yang masuk ke Indonesia kita nol kan," ungkap Iman, dikutip Antara.

Beberapa produk Indonesia yang dinilai berpotensi untuk ditingkatkan ekspornya ke Australia antara lain produk otomotif, di mana kemudahan ekspor diberikan untuk mobil listrik dan hybrid.

Kemudian, tekstil dan produk tekstil (TPT), di mana Australia menurunkan bea masuknya menjadi 0 persen dari sebelumnya 5 persen, sehingga dapat berkompetisi kembali dengan Malaysia, Thailand dan Vietnam yang sebelumnya sudah mendapatkan pembebasan tarif.

Selanjutnya, produk herbisida dan pestisida, yang bea masuknya juga ditunkan menjadi 0 persen dari sebelumnya 5 persen, sehingga bisa berkompetisi kembali dengan Malaysia dan China yang sebelumnya sudah mendapatkan pembebasan tarif.

Selain itu ada produk elektronik, permesinan, karet dan turunannya, kayu dan turunannya, kopi, cokelat, dan kertas.

"Produk-produk ini sudah mendapatkan preferensi tarif bea masuk 0 persen dari Australia, namun dapat lebih ditingkatkan ekspornya melalui konsep 'economic powerhouse'," ungkap Iman.

'Economic Powehouse' merupakan kolaborasi kekuatan ekonomi untuk mendorong produktivitas produk industri dan pertanian, serta meningkatkan ekspor ke pasar ketiga.

Melalui IA-CEPA, kedua negara juga dapat berkontribusi lebih besar pada rantai pasok global untuk memasok kebutuhan global.

0 comments

    Leave a Reply