May 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Demi Harga Diri, Timnas Indonesia Bidik Kemenangan Atas Filipina

 

IVOOX.id, Jakarta - Setelah dipastikan tersingkir dari Piala AFF 2018, praktis tidak ada lagi yang bisa diperjuangkan tim nasional sepak bola Indonesia di turnamen se-Asia Tenggara edisi terkini itu, kecuali harga diri.

Pertandingan terakhir Grup B Piala AFF 2018 menghadapi Filipina pada hari ini, Minggu (25/11), mulai pukul 19.00 WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta nanti sebenarnya tidak berarti apa-apa bagi timnas Indonesia. Namun, bukan berarti skuat berjuluk tim Garuda akan melepas laga itu begitu saja. Anak-anak asuh pelatih Bima Sakti tetap mengincar kemenangan demi mempertahankan harga diri sebagai tuan rumah.

Tercatat, di Piala AFF, kekalahan terakhir timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno terjadi pada Piala AFF 2008 yaitu dari Singapura di fase grup dan Thailand di semifinal. Timnas Indonesia tentu tidak ingin mengulang catatan kelam tersebut. Persiapan dilakukan, kemenangan menjadi tujuan. Semangat para pemain, pelatih, dan staf tetap membara meski gagal ke semifinal.

“Kami bersedih tidak lolos dari grup, tetapi semangat kami masih sama. Kami akan menunjukkan permainan bagus di laga terakhir demi meraih kemenangan," ujar penggawa Timnas Indonesia Andik Vermansah.

Meski demikian, pertandingan melawan Filipina dipastikan tidak akan mudah. Pasalnya, pasukan "The Azkals" membutuhkan setidak-tidaknya hasil seri untuk memastikan tempat di semifinal Piala AFF 2018.Selain motivasi itu, skuat Filipina saat ini tak bisa dipandang sebelah mata karena keberadaan pelatih berkaliber dunia, Sven-Goran Eriksson.

Eriksson dengan segala pengalamannya, termasuk menangani timnas Inggris di Piala Dunia tahun 2002 dan 2006, memiliki cara dan variasi taktik di atas lapangan. Kemampuan itu didukung kualitas para pemain Filipina yang mampu beradaptasi cepat dengan perubahan strategi di lapangan ketika ada sesuatu di luar rencana terjadi, misalnya, ada pemain yang cedera atau diusir wasit.

“Pengetahuan taktik pemain Filipina lebih baik dibandingkan Indonesia karena banyak pemainnya bermain di luar negeri seperti Inggris, Belgia dan Jerman," kata pelatih timnas Filipina tahun 2010-2011 Simon McMenemy.

Timnas Indonesia sendiri cenderung tampil monoton selama Piala AFF 2018. Strategi Indonesia memanfaatkan lebar lapangan melalui pemain sayap dengan formasi 4-2-3-1 seperti mudah ditebak lawan.

Pelatih timnas Indonesia Bima Sakti mengakui bahwa taktik yang digunakannya tersebut merupakan peninggalan Luis Milla yang sudah dipakai sejak tahun 2017. Bima tidak dapat melakukan perubahan karena sempitnya waktu persiapan. “Berikan dukungan semaksimal mungkin karena tidak mudah menjadi bagian dari tim nasional," tutur dia.

Dukungan dinilai sangat penting karena sebelum laga Grup B Piala AFF 2018 kontra Timor Leste di SUGBK, Selasa (13/11), beredar ajakan untuk tidak menonton pertandingan Indonesia di media sosial Twitter dengan tanda pagar (tagar) #KosongkanGBK.

Bima Sakti yang mengetahui semua itu mencoba menilainya dengan arif. Menurut dia, segala kritikan ataupun gerakan suporter untuk timnas Indonesia semata-mata ditujukan demi prestasi tim nasional. “Saya kira itu tidak masalah. Mereka melakukan hal itu karena cinta dan keinginan agar timnas beprestasi," tutur Bima. (luthfi ardi)

0 comments

    Leave a Reply