October 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Debat Cawapres, Walhi: Isu Perubahan Iklim Tak Bahas Nasib Nelayan

IVOOX.id - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengecam minimnya perhatian terhadap krisis yang dihadapi para nelayan Indonesia dalam debat calon wakil presiden pada Minggu, 21 Januari 2024. Manajer Kampanye Pesisir dan Laut WALHI, Parid Ridwanuddin, menyoroti perlunya penekanan pada isu pesisir laut, terutama dalam konteks cuaca buruk yang memaksa nelayan di beberapa daerah untuk tidak melaut selama enam bulan.

Parid Ridwanuddin, dalam diskusi di Jakarta pada Selasa, (23/1/2024), menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi memilukan para nelayan Indonesia yang harus menghadapi krisis iklim.

Setiap tahun, para nelayan di Indonesia berhadapan dengan cuaca buruk dan ombak tinggi yang membahayakan nyawa mereka. Meskipun kondisi ini telah berlangsung selama enam bulan, belum ada sorotan serius dari calon wakil presiden selama debat.

"Kalau kita mau bicara soal pangan laut, perlu bicara soal perlindungan aktornya, yaitu nelayan," ujar Parid. Ia menekankan pentingnya perlindungan terhadap nelayan sebagai pelaku utama di sektor pangan laut. Menurutnya, kurangnya perhatian terhadap masalah ini dapat berdampak pada hasil produksi pangan laut Indonesia.

Selain itu, Parid mencatat peningkatan angka kecelakaan dan kematian nelayan di laut sejak 2010 hingga 2020. Pada tahun 2010, tercatat sekitar 87 orang meninggal karena melaut dalam cuaca ekstrem, dan Parid meyakini jumlah sebenarnya lebih tinggi karena banyak kejadian yang tidak tercatat.

"Dalam debat Cawapres kemarin (21 Januari 2024), tidak ada yang menyebutkan fakta bahwa nelayan kita sudah enam bulan tidak melaut. Ini adalah isu serius yang harus mendapatkan perhatian," tegas Parid. Jika pemerintah tidak segera mengatasi masalah ini, Parid memperkirakan bahwa hasil produksi pangan laut Indonesia akan terus menurun, bahkan dapat membuat Indonesia menjadi importir ikan terbesar di dunia, mengingat tingginya konsumsi ikan di Tanah Air.

"Ironis jika Indonesia, yang memiliki laut luas, harus menjadi importir ikan terbesar di dunia karena keberlanjutan nelayan terabaikan," tambahnya. WALHI mendesak agar isu pesisir laut mendapatkan perhatian serius dari para pemimpin dan calon pemimpin bangsa, memastikan keberlanjutan nelayan, serta menjaga sumber daya laut Indonesia untuk generasi mendatang.

0 comments

    Leave a Reply