April 25, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Dalam Sepekan 31 Tewas di Gaza, Termasuk Wartawan Populer Palestina

Ivoox.id,Jalur Gaza - Ribuan orang, termasuk ratusan jurnalis, mengantar jenazah Yasser Murtaja, wartawan Palestina yang tewas saat meliput lanjutan demonstrasi di perbatasan Jalur Gaza-Israel pada Jumat (7/4).

Murtaja (31), yang merupakan wartawan video populer di Palestina, ditembak meskipun mengenakan jaket pers yang jelas saat ia merekam asap hitam tebal dari ban yang dibakar oleh pengunjuk rasa di Khuzaa, timur Khan Yunis. Dia adalah salah satu dari setidaknya sembilan orang Palestina yang tewas oleh tembakan Israel di berbagai titik di sepanjang perbatasan pada Jumat siang.

Kematian Murtaja menambah korban tewas hingga 31 orang di pihak Palestina akibat tembakan Israel dalam sepekan terakhir, sejak merebak protes di perbatasan Gaza

Baca lebih banyak

Militer Israel mengaku tengah melakukan investigasi atas penembakan Murtaja, namun bersikeras operasi militer sudah sesuai aturan dan penembakan Murtaja tidak disengaja.

Tubuh Murtaja, yang dibungkus dengan bendera Palestina, dibawa dari masjid utama Al Omari di Kota Gaza menuju ke pemakaman, yang juga dihadiri pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. "Ini pertempuran kebenaran dan kesadaran. Yasser memegang kameranya untuk mengarahkan panah-panah kebenaran untuk menyampaikan citra orang-orang yang terkepung,” ujar Haniyeh, usai pemakaman, seperti dilansir laman The Guardian.

Menjadi salah satu wartawan yang pertama yang menggunakan drone kamera di Gaza, Murtaja mendirikan media Ain, sebuah perusahaan produksi berita televisi yang melayani klien asing termasuk BBC dan Al Jazeera English. Di bawah gambar pesawat tak berawak yang ia posting di Facebook di Pelabuhan Gaza, ia menulis: “Saya berharap saya dapat mengambil foto ini dari langit, bukan dari daratan. Nama saya Yasser Murtaja, saya berumur 30 tahun. Saya tinggal di Kota Gaza. Saya tidak pernah bepergian (keluar Gaza). ”

Rekan Murtaja, wartawan foto Shadi al-Assar (35) yang menjadi saksi penembakan Murtaja, membenarkan bahwa Murtaja memang tak pernah keluar Gaza selama hidupnya. “Dia orang baik, selalu tersenyum dan dicintai oleh semua orang. Dia sangat ambisius, selalu mencari kesempatan yang lebih baik. Seperti banyak warga Gaza di generasinya, Murtaja tidak pernah keluar dari Jalur Gaza."

Demonstrasi diperkirakan akan berlanjut selama bulan depan dan dijadwalkan mencapai puncaknya pada pertengahan Mei, ketika warga Palestina memperingati 70 tahun "nakba", atau bencana, ketika lebih dari 700.000 orang diusir atau meninggalkan rumah mereka yang dicaplok Israel saat perang 1948.

0 comments

    Leave a Reply