October 7, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

CSIS Nilai Belum Tercakupnya Isu Dasar dalam Debat Cawapres

IVOOX.id - Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Muhammad Habib, memberikan penilaian terhadap debat cawapres yang diselenggarakan pada Minggu, 21 Januari 2024. Menurutnya, masih ada banyak hal mendasar yang belum terbahas dalam adu gagasan tersebut.

Habib menyampaikan bahwa walaupun debat memiliki batasan waktu, tetapi masih ada isu-isu pokok yang belum dibahas dengan memadai. Salah satu contohnya adalah isu energi bersih dan terbarukan.

Setiap pasangan calon hanya membicarakan potensi dan target tanpa memperhatikan akar permasalahan, seperti kewenangan luar biasa PT. PLN untuk jual beli pasokan listrik.

"Pasangan calon hanya berhenti pada pembahasan mengenai potensi dan atau target bauran yang diturunkan pemerintah. Tidak membahas akar permasalahannya bahwa adanya kewenangan yang luar biasa pada PT. PLN untuk jual beli pasokan listrik," ungkap Habib dalam pertemuan secara daring Senin (22/1/2024).

Dia juga mengkritik kurangnya pembahasan terkait isu lingkungan, terutama terkait dengan krisis iklim.

Habib menyoroti kurangnya solusi yang ditawarkan oleh para calon yang tidak menyentuh aspek kerja sama internasional, padahal Indonesia sebagai bagian dari komunitas internasional seperti G20.

"Tidak tampak pasangan calon yang membahas potensi-potensi kerjasama internasional untuk membantu Indonesia memenuhi pembangunan berkelanjutan ataupun komitmen iklimnya," ujar dia.

Pentingnya kerja sama internasional dalam konteks pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan krisis iklim menjadi poin kritis yang diangkat oleh Habib. Menurutnya, hal ini seharusnya menjadi salah satu fokus utama dalam debat cawapres.

Habib juga menyinggung program hilirisasi yang diusung oleh cawapres nomor urut 2, yang merupakan program andalan Presiden Joko Widodo. Dia menekankan perlunya evaluasi terhadap nilai ekonomi dan dampak lingkungan dari agenda hilirisasi yang telah dijalankan.

Lebih lanjut, Peneliti Senior Departemen Ekonomi CSIS, Deni Friawan, menekankan bahwa debat capres-cawapres bukan hanya seputar elektabilitas, melainkan juga tentang memberikan pendidikan politik bagi masyarakat. Meskipun belum ada survei mengenai pengaruh elektabilitas, namun penting untuk menilai debat sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan pemilih dan memberikan arah visi bagi bangsa.

"Menang kalah itu perkara satu hal, tapi pengajaran, level up dari pemilih kita itu hal yang lain, dan itu yang perlu juga diperhatikan capres dan cawapres ini bukan semata-mata untuk mencari kemenangan, tapi juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat ke mana arah bangsa ini akan dibawa dan itu enggak cukup dengan cuma sekadar elektabilitas," jelas Deni.

Dengan sorotan kritis dari para peneliti CSIS, diharapkan debat cawapres selanjutnya dapat mencakup isu-isu mendasar yang relevan dengan kepentingan nasional dan global, serta memberikan pandangan yang lebih komprehensif untuk kemajuan Indonesia.

0 comments

    Leave a Reply