October 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Covid-19 Harus Jadi Momentum Kemandirian Kesehatan

IVOOX.id, Jakarta - Ketua DPD RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, menilai pandemi Covid-19 merupakan momentum tepat bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan kemandirian kesehatan, termasuk mengurangi ketergantungan obat dan bahan obat dari luar negeri.

"Ketika menjadi pembicara 'webinar' Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah Indonesia (DEMFASNA) beberapa waktu lalu, saya katakan hikmah terbesar dari pandemi adalah terungkapnya persoalan-persoalan fundamental di banyak sektor yang selama ini belum terpikirkan," ujarnya seperti dilansir Antara.

Ia memisalkan, di sektor kesehatan yang terlihat rapuh, seperti fasilitas kesehatan nyaris kolaps, kemudian kurang tersedianya oksigen serta obat-obatan.

La Nyalla juga teringat apa yang disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tentang sulitnya menangani Covid-19 karena Indonesia masih impor obat dan bahan baku obat, yakni sekitar 97 persen obat-obatan masih impor dan 3 persen diproduksi dalam negeri.

Padahal, dari 1.809 macam obat yang ada di e-Katalog, hanya 56 item obat yang belum diproduksi di dalam negeri, kemudian dari 10 bahan baku obat yang terbesar baru dua yang ada di Indonesia, lainnya masih impor.

Terkait hal ketergantungan obat dari luar negeri, ia menyarankan agar Indonesia mulai memanfaatkan biodiversity atau keanekaragaman hayati yang ada sebagai obat siap pakai maupun bahan baku obat-obatan.

"Kita mempunyai biodiversity sangat banyak. Dari Sabang sampai Merauke, melimpah bahan yang bisa dikembangkan dalam bentuk obat-obatan siap pakai maupun sebagai bahan baku," ucap mantan ketua Kadin Jatim itu.

La Nyalla mencontohkan, bahan baku untuk obat paracetamol yang sampai saat ini masih impor, padahal menurutnya Indonesia sudah memiliki bahan bakunya, yaitu zat fenol sisa produksi bahan bakar minyak yang dibuat oleh PT Bio Farma.

Untuk itu, La Nyalla mendorong lembaga penelitian dan perguruan tinggi terus melakukan riset dan bekerja sama dengan perusahaan farmasi dalam produksi.

"Artinya hasil riset tidak hanya sebatas publikasi ilmiah namun juga ke proses hilirisasi," katanya.

0 comments

    Leave a Reply