September 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Corona Makin Membebani, Saham Eropa Anjlok Tajam

IVOOX.id, Paris - Pasar ekuitas Eropa kembali ditutup turun tajam pada Kamis (27/2) malam WIB, karena penyebaran cepat virus corona sangat membebani sentimen pasar.

Indeks FTSE 100 Inggris anjlok 3,49%, indeks DAX 30 Jerman merosot 3,19%, dan indeks CAC 40 Prancis melorot 3,32%.

Sedangkan indeks Eropa berbasis luas, pan-European Stoxx berakhir terperosok 3,6%, sehingga menyusut 10% dari rekor tertingginya pada 19 Februari 2019. Indeks utama ini juga mencapai level terendah 4 bulan.

Penyebaran virus corona - yang kini telah menginfeksi lebih dari 81.000 orang dan menewaskan lebih dari 2.700 - terus mengguncang pasar dan pembuat kebijakan di seluruh dunia.

Negara-negara Eropa, Estonia dan Denmark, melaporkan kasus koronavirus pertama yang dikonfirmasi pada Kamis pagi, sementara Inggris juga melaporkan dua kasus lagi. Itu terjadi ketika Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan ada 433 kasus baru yang dikonfirmasi di negara itu dan 29 kematian tambahan pada 26 Februari.

Di sisi data, sentimen ekonomi zona euro pada bulan Februari di level di 103,5, naik dari 102,6 pada Januari dan mengalahkan ekspektasi konsensus 102,2, sementara kepercayaan konsumen berada di -6,6, membaik dari -8,1 pada Januari. Pinjaman bank untuk bisnis zona euro tetap tidak berubah pada Januari, menurut European Central Bank (ECB).

Penghasilan dalam fokus

Standard Chartered membukukan kenaikan 46% dalam laba tahunan pada hari Kamis tetapi memperingatkan bahwa coronavirus akan memperlambat kemajuan menuju target ROTE 10% (laba atas ekuitas berwujud). Saham pemberi pinjaman Inggris itu turun hampir 4%.

Saham WPP jatuh 16% ke bagian bawah Stoxx 600 setelah perusahaan periklanan terbesar dunia itu melihat penurunan penjualan kuartal keempat dan memproyeksikan flat tahun ini.

Yang melawan tren adalah Hikma Pharmaceuticals, yang sahamnya naik hampir 5% setelah perusahaan yang terdaftar di London itu mengalahkan ekspektasi laba 2019 ditopang produksi obat-obatan baru.(CNBC)


0 comments

    Leave a Reply