May 7, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Citi Optimalkan Jaringan 10 Negara Prioritas Investasi

iVooxid, Jakarta - Citibank N.A Indonesia akan mengoptimalkan jaringan kantor cabang di 10 negara sasaran prioritas Indonesia untuk menarik arus investasi.

Bank berkantor pusar di Amerika Serikat itu berjanji untuk memberikan solusi kepada nasabah korporasi multinasional yang ingin berinvestasi di Indonesia, dan konektivitas untuk investasi melalui jaringan global, kata pejabat Citibank atau Citi Indonesia di Jakarta, Selasa (20/9/2016).

"Kami tidak menjual produk, namun kekuatan yang kami tawarkan adalah solusi dan konektivitas," kata Head of Global Subsidiaries Group Citi Indonesia Riko Tasmaya, usai pendantanganan kesepakatan dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal mengenai peningkatan investasi.

Riko menuturkan sesuai target BKPM, Citi akan memprioritaskan kantor cabang di 10 negara yang menjadi sasaran utama pemerintah Indonesia.

Sepuluh negara itu adalah Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Malaysia, Australia, Timur Tengah, Korea Selatan, China, Jepang dan Taiwan.

"Kami sudah punya kantor cabang di sana, jadi kita ingin fokus dan kami akan 'channeling' denga kantor BKPM di sana," ujarnya.

Sasaran utama Citi di 10 negara prioritas itu adalah nasabah korporasi. Menurut Riko, Citi akan menjembatani kebutuhan korporasi yang berminat investasi di Indonesia.

"Kami berikan potensi aliran investasi, dan juga konektivitas," ujarnya.

Disinggung mengenai target penarikan investasi dari hasil kerja sama dengan BKPM ini, Riko mengaku tidak memiliki target. Di sisi lain, dari segi bisnis, Riko mengharapkan Citi dapat lebih banyak menggaet nasabah korporasi.

"Dengan jalan seperti itu, kustomer juga melihat kita sebagai 'private banks'. Itu yang menjadi benefit buat Citi," ujarnya.

Kepala BKPM Thomas Lembong optimistis kerja sama dengan Citi Indonesia dapat meningkatkan aliran investasi masuk.

Menurut dia, kemitraan dengan Citi--bank dengan jaringan global--dapat memperkuat hubungan antara pemerintah, regulator, dan investor sehingga iklim investasi di Indonesia akan lebih menarik buat investor.

"Kami melihat kerja sama ini akan memperkuat hubungan regulator, pemerintah, dan investor sehingga aliran investasi akan terus bertumbuh," katanya.

Realisasi investasi selama Semester I 2016 tumbuh 14,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi sebesar Rp298,1 triliun. (ant)

0 comments

    Leave a Reply