May 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

China Takut Perang Dagang Dengan AS?

IVOOX.id, Jakarta - China menyatakan keinginannya untik tidak perang dagang dengan pihak Amerika Serikat, masing-masing negara berpegang pada prinsip mereka dalam hal kenaikan tarif yang diumumkan oleh Presiden AS.

Trump menyerang dengan nada menantang pada hari Jumat (5/3), dengan mengatakan bahwa perang dagang bagus dan mudah untuk dimenangkan, sehari setelah dia mengatakan bahwa dia bermaksud untuk memasukkan 25 persen impor baja dan 10 persen untuk produk aluminium.

Ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia telah meningkat sejak Trump mulai beroperasi pada 2017, dan meskipun China hanya menyumbang sebagian kecil impor baja AS, ekspansi industri masif telah membantu menghasilkan kekenyangan global baja yang telah menurunkan harga.

Perundingan dan pembukaan pasar merupakan cara terbaik untuk menyelesaikan gesekan perdagangan, Wakil Menteri Luar Negeri China Zhang Yesui mengatakan pada sebuah briefing menjelang sesi parlemen tahunan China, yang dibuka minggu ini.

"China tidak ingin berperang dengan Amerika Serikat, tapi kita sama sekali tidak akan duduk dan melihat bahwa kepentingan China rusak," Zhang, yang merupakan juru bicara parlemen dan dulunya adalah seorang duta besar untuk Amerika Serikat, mengatakan.

"Jika kebijakan dibuat berdasarkan penilaian atau asumsi yang keliru, ini akan merusak hubungan bilateral dan menimbulkan konsekuensi yang tidak ingin dilihat oleh kedua negara," tambahnya.

Trump percaya tarif akan melindungi pekerjaan Amerika, namun banyak ekonom mengatakan dampak kenaikan harga bagi pengguna baja dan aluminium, seperti industri otomotif dan minyak, akan menghancurkan lebih banyak pekerjaan daripada pembatasan impor.

Meskipun demikian, ada konsensus bipartisan yang berkembang di Washington, dan mendukung komunitas bisnis AS, bagi pemerintah AS untuk melawan apa yang dilihat sebagai kebijakan industri predator Beijing dan pembatasan pasar terhadap perusahaan asing.

Trump telah lama mencari jalan untuk hubungan perdagangan yang lebih seimbang dengan China dan juga mempertimbangkan sanksi perdagangan potensial terhadap Beijing berdasarkan penyelidikan "Bagian 301" terhadap praktik kekayaan intelektual China dan tekanan pada perusahaan asing untuk transfer teknologi.

Pemerintahannya mengatakan bahwa Amerika Serikat secara keliru mendukung keanggotaan China dalam Organisasi Perdagangan Dunia pada tahun 2001 dengan syarat yang telah gagal memaksa Beijing untuk membuka ekonominya.

Sumber bisnis diplomatik dan AS mengatakan bahwa Amerika Serikat memiliki semua kecuali membekukan mekanisme formal untuk perundingan mengenai perselisihan komersial dengan China karena tidak puas Beijing telah memenuhi janjinya untuk meredakan pembatasan pasar.[dra]

0 comments

    Leave a Reply