May 3, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Chairman The Fed Buka Peluang Pelonggaran Moneter Agresif Untuk Rangsang Perekonomian

IVOOX.id, Washington DC - Chairman Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan pada Rabu atau Kamis (13/2) dinihari WIB bahwa bank sentral akan merangsang ekonomi dengan secara agresif membeli sejumlah besar obligasi pemerintah, juga dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE), ketika penurunan berikutnya menghantam.

"Kami akan memiliki lebih sedikit ruang untuk memangkas (suku bunga). Itu berarti jauh lebih mungkin bahwa kami harus beralih ke alat yang kami gunakan dalam krisis keuangan ketika kami mencapai batas bawah," kata Powell kepada anggota parlemen di hadapan Komite Perbankan Senat.

Alat tersebut termasuk "panduan ke depan, yang mengatakan bahwa kami akan mempertahankan suku bunga rendah, dan bahwa itu juga merupakan pembelian aset berskala besar dari efek jangka panjang untuk menurunkan suku bunga lebih lama dan mendukung perekonomian," jelasnya, menambahkan bank sentral akan gunakan alat-alat itu secara agresif untuk melawan resesi berikutnya.

"Saya percaya kita akan menggunakannya secara agresif jika diperlukan untuk melakukannya. Tidak perlu melakukan itu sekarang tetapi kita akan menggunakan alat-alat itu secara agresif," katanya, dikutip dari Xinhua.

Powell juga menekankan bahwa "penting bagi kebijakan fiskal untuk berada dalam posisi seperti itu selalu untuk mendukung ekonomi dalam penurunan juga."

Secara tradisional, akan diperlukan pemotongan suku bunga sekitar lima poin persentase untuk kebijakan moneter untuk memerangi resesi ekonomi secara bermakna, menurut para ekonom. Tapi itu tidak mungkin sekarang karena suku bunga acuan federal Fed saat ini berada di kisaran 1,5-1,75 persen.

"Kami mencari untuk memastikan bahwa dalam lingkungan suku bunga rendah ini ... kami telah mengeksplorasi setiap cara yang mungkin untuk menemukan setiap memo ruang kebijakan, jika Anda mau, untuk dapat mendukung ekonomi," kata Powell.

The Fed menurunkan suku bunga tiga kali pada 2019 di tengah meningkatnya kekhawatiran atas ketegangan perdagangan, ekonomi global yang melambat dan tekanan inflasi yang diredam. Setelah mengakhiri pertemuan kebijakan moneter pertama pada 2020 di akhir Januari, The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah dan mempertahankan sikap wait and see.(Antara)


0 comments

    Leave a Reply