April 26, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Cermati Kebijakan BI, Pasar Obligasi Rentan Melemah

IVOOX.id, Jakarta - Pasar obligasi diperkirakan akan dibuka dengan potensi melemah terbatas, meski Bank Indonesia masih akan melakukan intervensi di pasar. Patut dicermati, rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dimulai hari ini dan besok.

"Kami merekomendasikan jual terbatas apabila penurunan melebihi 50bps," ujar Maximilianus Nicodemus, Associate Director PT. Kiwoom Sekuritas Indonesia di Jakarta, Rabu (18/7).

Nico menyebutkan bahwa suku bunga diperkirakan masih tidak berubah, namun pandangan terkait dengan ekonomi saat ini menjadi hal yang dinanti. Bank Sentral Indonesia juga melihat bahwa Current Account Deficit pada kuartal dua nanti mungkin akan lebih dari 2,5% dari GDP.

Namun, lanjut Nico, Bank Indonesia akan terus melakukan intervensi di pasar forex dan obligasi. Mereka juga menyampaikan bahwa mereka akan berfokus kepada stabilitas nilai tukar. Tentu hal ini merupakan salah satu yang terpenting ditengah tingginya volatilitas rupiah, yang tentunya tidak disukai oleh para pebisnis apabila Rupiah terlalu bergejolak.

"Pernyataan Bank Indonesia ini juga yang memberikan ketenangan ditengah kegelisahan atas volatilitas yang terjadi dipasar," ungkap Nico.

Sementara itu, menurut Nico, hari ini imbal hasil 20y akan menguji resistensi, sedangkan obligasi acuan terkonfirmasi secara teknikal analisa mengalami penurunan.

Sebelumnya, total transaksi dan frekuensi meningkat dibandingkan hari sebelumnya di tengah hadirnya lelang hari ini. Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi 7 – 10y, diikuti dengan < 1y dan 3 – 5y.

Pasar obligasi kemarin, tutur Nico, terlihat sangat antusias mengikuti lelang, yang ditunjukkan dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp38,1 T, dan imbal hasil yang diminta pun masih masuk dalam range Pemerintah, sehingga Pemerintah memenangkan Rp20 T. "Namun demikian, tingginya imbal hasil yang diminta lebih besar dari market, sehingga pasar obligasi menjadi turun di pasar sekunder," jelas Nico.

Sementara, imbal hasil Obligasi Indonesia 10y ditutup naik di 7,58% dibandingkan hari sebelumnya di 7,53%. Imbal hasil obligasi 20y ditutup naik di 8,02 dibandingkan hari sebelumnya di 8%.

0 comments

    Leave a Reply