October 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Cerita Pedagang Jajanan Takjil di Benhil yang "Dikepung" Naiknya Harga Pangan

IVOOX.id - Meski jarum jam masih menunjukkan pukul 15.30 WIB, lapak-lapak pedagang kaki lima yang ada pasar takjil di Bendungan Hilir (Benhil) sudah diserbu para pemburu jajanan takjil. Para pengunjung tampak didominasi oleh kaum hawa dan para pekerja dari sekitar Benhil. 

Pasar takjil yang sudah dikenal seantero Jakarta itu terletak di depan kantor Polsubsektor Benhil, Jalan Benhil 3 No 5, RT 001/RW 01, Jakarta Pusat.

Sore itu puluhan pedagang makanan berat maupun jajanan takjil tengah sibuk melayani para pembeli. Para pembeli juga demikian, mereka rela berdesak-desakan untuk mendapatkan makanan yang diinginkan. 

"Iya ramai banget. Padahal masih lama waktu bukanya," sahut Ruli (28) salah seorang pedagang takjil Pisang Ijo saat ditemui IVOOX pada Jumat (15/3/2204).

Meski begitu menurut Ruli jumlah pembeli yang datang masih kalah ramai jika dibandingkan dengan Ramadhan tahun lalu.

Namun dia optimis dalam beberapa hari kedepan lapaknya akan lebih ramai, mengingat kata dia pasar takjil ini baru saja buka beberapa hari. Biasanya pekan kedua bulan Ramadhan akan jauh lebih ramai.

"Kalau tahun lalu lebih rame dari sekarang, tapi mungkin karena baru beberapa hari (buka)," kata Ruli sembari melayani pembeli Pisang Ijo di lapaknya.

Beragamnya jajanan di pasar takjil itu nampaknya cukup membuat penasaran para pengunjung yang datang.

Pasalnya mulai dari makanan ringan untuk cemilan setelah berbuka puasa, minuman-minuman segar, hingga lauk pauk yang beraneka ragam tersaji di pasar takjil tersebut. 

Meski diakui sejumlah pedagang, kenaikan harga bahan pangan saat ini mengharuskan mereka menyesuaikan harga penjualan.

Ada beberapa pedagang juga yang memilih mematok harga yang sama seperti tahun lalu meski harga bahan baku sudah naik.

Misalnya Dudi (38) salah satu pedagang lauk pauk di pasar takjil Benhil itu mengaku harus menyesuaikan harga penjualan, lantaran bahan-bahan yang ia beli pun cukup menguras dompet.

"Iya mahal (bahanya), jadi ngaruh juga ke harga kita ngejual," kata Dudi.

Dudi menjual satu porsi nasi dengan dua lauk seharga Rp20.000. Lauk-pauk yang dia tawarkan juga beragam, mulai dari jengkol, cumi, pare, rendang, ayam suwir, dan beberapa lauk lainya. 

Sementara Ruli pedagang lainya memilih tetap menjual dengan harga yang sama seperti tahun lalu.

Ruli mematok harga pisang Ijo Rp10.000 per cup. Setengah jam sebelum waktu berbuka nampak masih tersisa sekitar 23 cup pisang ijo miliknya.

Sementara itu seorang pengunjung, Mansur (30) mengaku cukup puas dengan beragam variasi jajanan dan makanan atau lauk pauk yang tersaji di pasar takjil Benhil.

Bahkan dia menemukan beberapa jajanan favoritnya yang sulit ditemukan di tempat lain. Salah satunya, klepon sate dan cenil yang dibalut dengan parutan kelapa. 

“Cukup komplit dibanding di pasar-pasar dadakan takjil di tempat lain,” kata Mansur.

Namun, pria asal Indramayu tersebut juga mengaku sedikit kecewa dengan harga makanan atau jajanan di Pasar Takjil Benhil tersebut.

Disebutnya harga yang dibanderol lebih mahal dibanding di tempat lainnya. Misalnya untuk makanan, nasi dengan lauk pare ukuran sedang dan sedikit kikil dibanderol dengan harga Rp 20.000.

“Ini makan dibungkus cuma pake kikil seuprit, pare satu harganya 20 ribu, kan mehong (mahal),” keluhnya.

0 comments

    Leave a Reply