April 25, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Cerita Kopi : Para Penjelajah Islam Menyebar Kenikmatan Kopi Ke Penjuru Dunia

IVOOX.id, Jakarta - Kopi mulai dikenal dalam budaya umat Islam pada sekitar tahun 1400. Kopi itu dibawa masyarakat Yaman dari Ethiopia. Orang Afrika, terutama Ethiopia, telah mengenal kopi sejak tahun 800 SM.

Saat itu, mereka mengonsumsi kopi yang dicampur dengan lemak hewan dan anggur untuk. Hal ini terdapat dalam Sebuah manuskrip tentang budaya Muslim di abad ke-15 menyebutkan, kopi mulai dikenal dalam budaya umat Islam pada sekitar tahun 1400. Para penjelajah muslim telah menyebarkan kenikmatan kopi ke penjuru dunia.

Dari catatan ilmuwan Muslim terkemuka, Al-Razi dan Ibnu Sina, menyatakan kopi telah dikenal di kalangan umat Islam pada awal abad ke-10. Minuman ini pertama kali dinikmati dan dibudidayakan oleh masyarakat Yaman. Mereka menyebut minuman kopi sebagai al-Qahwa. Konon, peminum pertama kopi adalah kaum sufi yang menggunakannya sebagai stimulan agar tetap terjaga selama berzikir pada malam hari. Istilah kopi pun diyakini berasal dari kata al-Qahwa.

Popularitas kopi semakin menyebar, setelah umat Muslim yang berziarah ke Mekah untuk  ibadah haji. Mereka pada umumnya memperoleh kebiasaan meminum kopi dan menyebarkannya ke timur seperti Indonesia dan India, barat ke Afrika barat, dan utara ke Istanbul dan Balkan.

Seperti diungkap oleh Abd-Al-Qadir Al-Jaziri dalam bukunya Umdat Al-Safwa (Argumen Penggunaan Kopi) memerinci tentang bagaimana kopi mencapai Kairo, Mesir. Dikatakan pada pertengahan abad ke-16, kopi dibawa oleh para siswa Al-Azhar berkebangsaan Yaman untuk meningkatkan stamina mereka. Dari kalangan terdidik Al-Azhar, kopi segera memasuki jalan-jalan, toko-toko, dan rumah tinggal di kota itu.

Ada warung kopi pertama, Kiva Han di Di Istambul Turki, yang berdiri pada 1475. Hal ini nenunjukan kopi pada awal abad ke-15, kopi telah mencapai Turki.

Pada awalnya kopi menjadi perdebatan dikalangan Islam. Perdebatan agama tentang manfaat dan boleh-tidaknya minum kopi di bawah hukum Islam. Dalam bukunya, Al-Jaziri sekaligus menanggapi perdebatan agama tentang manfaat dan boleh-tidaknya minum kopi di bawah hukum Islam. Ini adalah dokumen tertua tentang sejarah, penggunaan, dan manfaat minum kopi di dunia Islam. Setelah melewati perdebatan panjang, kopi pun menjadi minuman populer di Makkah dan Madinah.

Para peziarah Haji dan pedagang islam pun membawa popularitas kopi ke luar kalangan Muslim. Penyebarannya di Eropa dimulai pada abad ke-17 melalui kota-kota terkemuka, seperti Venesia, Marseilles, Amsterdam, London, dan Wina. Hal ini tentu saja berimbas pada nilai ekspor kopi Yaman yang melonjak tajam. Awalnya masuknya kopi ke Eropa, ada pertentangan bahwa kopi merupakan minuman islam. Namun seiring berjalannya waktu kopi menembus batas ruang dan waktu.

0 comments

    Leave a Reply