April 24, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Cerita Kopi : Jejak Peradaban Islam Di Tanah Eropa

Ivooxid, Jakarta – Berasal dari Ethopia, kenikmatan kopi dibawa oleh para penjelajah arab ke Yaman, kemudian merambah ke Turki. Di Turki kopi berkembang pesat, Ini karena Turki merupakan pusat peradaban islam masa pertengahan. kopi akrab dengan para pelajar dan pedagang Islam. Dari Turki inilah kopi membuat cerita jejak peradaban Islam di tanah Eropa.


Pada abad pertengahan di Eropa, satu-satunya minuman pilihan selain air putih adalah alkohol. Di Perancis dan daerah lainnya yang tumbuh buah anggur, air sulingan anggur (wine) adalah minuman yang dominan. Sedangkan bir dan ale lebih populer di wilayah utara jauh.


Meminum air putih jarang dilakukan masyarakat saat itu, karena diyakini minuman alkohol jauh lebih bersih daripada air putih dan lebih mengenyangkan. Akibat dari alkohol ini adalah masyarakat Eropa yang sering teler.


Dari Turki kopi memasuki daerah Eropa, dibawa oleh pedagang-pedagang dari Venesia. Kopi pernah difatwa haram oleh otoritas Kepausan dan dianggap sebagai minuman setan. Namun karena khasiatnya Kopi terus berkembang di Eropa. Beberapa negara Eropa terancam karena kehadiran Kopi. Kopi di Inggris pernah diberi pajak tinggi agar tidak mengancam teh dan anggur. Selain itu tempat-tempat ngopi ditenggarai menjadi tempat berkumpul para aktivis oposisi untuk melawan pemerintah.


Beberapa orang menyikapi minuman baru ini dengan kecurigaan juga ketakutan dan menyebut minuman kopi ini sebagai “Bitter Invention of Satan”.


Para ulama setempat mengecam ketika kopi muncul di Venesia pada tahun 1615. Kopi dianggap “minuman Islam”. Kontroversi ini begitu besar sampai Paus Clement VIII pun diminta untuk turun campur tangan.


Paus memutuskan untuk mencoba minuman ini untuk dirinya sendiri sebelum membuat keputusan dan setelah meminumnya ternyata reaksinya yang sangat memuaskan hingga Paus pun memberikan persetujuan.


Terlepas dari kontroversi tersebut, tempat-tempat kopi (kafe) lainnya sangat cepat menjadi pusat aktivitas sosial dan pusat komunikasi di kota-kota besar seperti Inggris, Austria, Perancis, Jerman dan Belanda.


Di Inggris, muncul lah “Penny University”, disebut demikian karena dengan harga sepeser pun orang bisa membeli secangkir kopi dan terlibat dalam sebuah percakapan.


Dari waktu ke waktu kopi mulai menggantikan bir dan anggur sebagai minuman untuk pendamping sarapan pagi.


Bagi mereka yang meminum kopi sebagai pengganti alkohol, hari-harinya lebih terasa menyenangkan dan lebih berenergi. Tidak heran juga jika kualitas pekerjaan mereka sangat meningkat.


Bangsa Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil membudidayakannya pada tahun 1616. Kemudian pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besar-besaran.


Pada pertengahan abad ke-17, ada lebih dari 300 kafe di London. Banyak tempat yang menarik hati pelanggan termasuk pedagang, pengirim barang, broker dan seniman.


Banyak bisnis yang berkembang dari kafe-kafe spesialis pembuat kopi. Lloyd of London, sebagai contoh, munculnya di Edward Lloyd Coffee House.


Kalau saja bukan karena minuman ini yang berasal dari negeri-negeri Muslim, Eropa mungkin saja tidak pernah memiliki pencerahan, karena para filsuf tidak akan pernah saling bertemu untuk mendiskusikan ide-ide, atau memiliki kejernihan mental (karena sebelumnya tenggelam dalam alkohol) untuk dapat berfikir filosofis.

0 comments

    Leave a Reply