May 3, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Cerita Eggi Sudjana soal Kondisi Rizieq Shihab di Saudi

IVOOX.id, Jakarta - Pengacara Habib Rizieq Syihab, Eggi Sudjana mengungkap kondisi imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Arab Saudi. Eggi menyebut, saat ini Rizieq di Arab hendak keluar dari rumah saja susah.

Eggi menuding ada pengaruh asing dan rezim saat ini yang mempengaruhi pencekalan Habib Rizieq oleh Arab Saudi.

“Info yang valid yang saya dapat tapi saya nggak sebut negara apa ya. Yang jelas, ada kekuatan asing bersamaan dengan kekuatan dari rezim sekarang untuk mempengaruhi pemerintahan Saudi berikan pencekalan,” kata Eggi di Jakarta, Rabu (26/9).

Selain itu, pihak yang hendak menemui Rizieq di Arab pun kesulitan. Sebagai anggota tim hukum Rizieq, Eggi telah melaporkannya ke DPR.

“Sekarang keluar dari rumah saja susah, dan selektif, yang mau temui juga susah. Saya sebagai lawyer dengan teman sudah ke DPR tadi menyampaikan keberatan-keberatan,” kata Eggi.

Eggi berpesan, jika pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) benar-benar menyayangi ulama, hendaknya pemerintah membantu Rizieq.

“Pak Ma’ruf wakilnya ini kalau merasa sesama ulama dengan Habib Rizieq, mestinya dibela. Pulang saja, jemput, aman, selesai. Malah dapat suara banyak dia nanti, kenapa nggak dilaksanakan oleh Jokowi?” katanya.

Eggi yakin Jokowi dapat melakukan intervensi hukum terhadap kasus Rizieq. Jika pemerintah disebut tidak boleh mengintervensi hukum, pernyataan tersebut tidak sesuai dengan teori intervensi.

“Intervensi tuh begini ya standar, Anda bukan anak buah saya, tiba-tiba saya ngomong harus gini-gini, itu baru intervensi. Nah, kalau polisi dan TNI itu di bawah presiden, karena presiden panglimanya, kalau presiden perintah, apa intervensi?” jelasnya.

Eggi yakin Habib Rizieq dapat pulang ke Tanah Air jika Jokowi memberikan kebijakan. Dia pun kembali menyinggung proses hukum Rizieq yang berjalan tidak sesuai.

“Kita semuanya kan ngerti di sini ini, bagaimana mau proses hukum yang benar, belum ada dua alat bukti kuat sudah jadi tersangka. Di sisi lain, kelompok sana sudah jelas buat kesalahan, seperti Sukmawati di-SP3. Itu kan gimana?” katanya.

“Kedua, pertimbangan sosial-politiknya juga. Kalau Habib pulang ada yang sniper, siapa tanggung jawab? Saya kan lawyer-nya, tahu persis waktu kemarin mau pulang nggak jadi, ada disinformasi seperti itu. Gimana sampai dijaga 3.500 polisi, itu hal-hal yang nggak dipikirkan,” tandasnya.

0 comments

    Leave a Reply