September 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Capres Harus Dorong RI Menang Persaingan Diplomasi Dunia

IVOOX.id - Panelis Debat ke-2 Capres Prof. Dr. R. Widya Setiabudi S., seorang pakar politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad, Bandung, menyoroti urgensi kebijakan strategis yang harus diimplementasikan oleh calon presiden (Capres) dalam upaya meningkatkan posisi tawar Indonesia di kancah internasional.

Widya, yang lama sebagai pengamat hubungan internasional dan politik luar negeri, mengangkat isu keberanian Indonesia menjadi pemenang dalam persaingan diplomasi di forum-forum global yang seringkali didikte oleh kepentingan negara-negara besar yang mungkin merugikan kepentingan nasional RI.

"Penting bagi calon presiden untuk mampu merancang kebijakan dan strategi yang memberikan efek detterence yang kuat terhadap postur pertahanan negara RI. Ini menjadi krusial untuk menangkal tekanan dari negara-negara lain dan mendukung diplomasi Indonesia di forum global. Tentu saja, ada keterbatasan seperti anggaran pertahanan dan persoalan keamanan di tingkat domestik yang perlu diatasi," ungkap Widya dalam keterangannya, Kamis (4/12/2024).

Widya, yang saat ini juga terpilih sebagai Panelis debat capres ke-2 dan menjabat sebagai Guru Besar bidang Keamanan Global di FISIP Unpad, pernah menyampaikan orasi ilmiah di Unpad dengan judul "Perluasan Dimensi Keamanan Global: Keharusan Revisi Strategi Pertahanan Negara."

Dalam konteks tersebut, ia menyoroti perubahan mindset terkait strategi pertahanan yang lebih berorientasi pada karakteristik Indonesia sebagai negara kepulauan.

"Kita harus mengubah mindset terkait strategi pertahanan. Seharusnya kita lebih berorientasi pada karakteristik Indonesia sebagai negara kepulauan. Selain itu, peran teknologi terkini juga perlu diperkuat. Pertahanan negara haruslah sesuai dengan tantangan yang dihadapi, dan kita harus mentransformasi dari pertahanan darat berat menjadi pertahanan yang melibatkan tiga matra atau bahkan empat matra, namun tetap berdasarkan karakteristik alam Indonesia sebagai negara kepulauan," tambah Widya.

Pentingnya membangun kelembagaan ekonomi yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi, menuju target pertumbuhan ekonomi 7%, dan meningkatkan kekuatan pertahanan nasional dengan memperkuat kemandirian industri pertahanan juga menjadi fokus penting dalam visi Widya.

"Menguatkan kekuatan pertahanan, bersamaan dengan membangun kelembagaan ekonomi yang mampu menjamin pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, serta menjadikan Indonesia sebagai negara unggul di bidang IPTEK, merupakan instrumen diplomasi yang dapat menjadikan RI lebih berwibawa di kancah internasional," pungkas Widya dengan optimisme.

0 comments

    Leave a Reply