September 30, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Butet Kertaredjasa Soroti Debat Cawapres jadi "epic moment"

IVOOX.id - Budayawan Senior Butet Kertaredjasa akan penuh antusias menyambut momen debat calon presiden dan calon wakil presiden yang akan segera digelar menjelang pemilihan presiden mendatang. Ia mengaku tidak sabar melihat Mahfud MD dan Gibran Rakabuming, yang diketahui maju sebagai calon wakil presiden, saling berdebat dan berbagi gagasan.

"Saya malah berharap agar Mas Gibran maju sebagai calon wakil presiden. Ini sangat penting. Saya rindu melihat debat di mana calon wakil presiden, seorang pemuda berusia 35 tahun, beradu argumen dengan Profesor Mahfud MD. Ini akan menjadi perdebatan epik dalam sejarah Indonesia. Seorang doktor muda menghadapi seorang pemuda yang berpengalaman selama dua tahun," kata Butet saat berbicara dalam acara Meet and Greet bersama Ganjar-Mahfud di Blok M, Senin (23/10/2023).

Diketahui bahwa Mahfud MD telah lama terlibat dalam pemerintahan Indonesia, meskipun ia bukan anggota partai politik. Mahfud telah menjadi guru besar di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sejak tahun 1984. Ia telah menjalani berbagai karir politik, termasuk sebagai Plt Staf Ahli dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM pada tahun 1999. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Anggota DPR RI, Ketua MK, dan yang terbaru, Menteri Politik Hukum dan HAM.

Sementara itu, Gibran, yang merupakan putra sulung dari Presiden Jokowi, memiliki pengalaman politik yang relatif singkat. Ia memasuki dunia politik sebagai Walikota bersama dengan Teguh Prakosa, seorang kader senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, di kota Surakarta setelah dilantik pada 26 Februari 2021.

Butet juga menyatakan rasa syukurnya bahwa Koalisi partai politik yang mendukung calon presiden Ganjar memilih Mahfud MD sebagai calon wakil presiden. Ia yakin bahwa jika pasangan Ganjar-Mahfud terpilih dalam pemilihan presiden tahun 2024 mendatang, Mahfud tidak akan berperan sebagai wakil presiden yang pasif atau hanya sebagai figur formal.

"Beberapa waktu lalu, jabatan wakil presiden sering dianggap sebagai boneka atau hanya sebagai simbol formal. Namun, saya yakin jika Pak Mahfud terpilih sebagai calon wakil presiden bersama Ganjar, ia tidak akan menjadi wakil presiden boneka. Ia akan aktif dan memiliki peran yang kuat dalam politik hukum dan wilayah," tutup Butet.

0 comments

    Leave a Reply