May 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Bursa Utama Eropa Ditutup Negatif Oleh Berbagai Sentimen

IVOOX.id, Jakarta - Bursa Eropa berakhir di zona merah tadi malam, Senin (24/9), dengan bursa utama di Frankfur, Paris, dan London mengalami penurunan oleh berbagai sentimen.

Bursa Frankfurt ditutup turun dengan indeks acuan DAX-30 menyusut 80,06 poin atau 0,64 persen, menjadi 12.350,82 poin.

Produsen otomotif Daimler menderita kerugian paling banyak (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya jatuh 2,58 persen. Disusul oleh saham produsen otomotif BMW dan perusahaan kimia multinasional Linde, yang masing-masing kehilangan 2,37 persen dan 1,98 persen.

Di sisi lain operator pasar untuk perdagangan saham dan sekuritas kelompok Deutsche Boerse, berhasil mencatat keuntungan paling besar (top gainer) dari saham-saham unggulan, dengan sahamnya menguat 1,65 persen. Diikuti oleh saham perusahaan penyedia teknologi internet dan jasa keuangan global Wirecard serta perusahaan manufaktur dan elektronik Siemens, yang masing-masing naik 1,23 persen dan 0,85 persen.

Siemens adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari, dengan nilai transaksi mencapai 251,41 juta euro (295,98 juta dolar AS). Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Di Paris, indeks acuan CAC-40 di Paris melemah 0,33 persen atau 18,00 poin, menjadi 5.476,17 poin. Sebanyak 31 saham dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks CAC-40 tercatat mengalami penurunan harga.

Pemasok otomotif Perancis Valeo mengalami kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan sahamnya jatuh 2,32 persen. Diikuti oleh saham produsen cermin multinasional Perancis Compagnie de Saint-Gobain yang merosot 1,92 persen, serta perusahaan konsesi dan konstruksi Prancis Vinci turun 1,73 persen.

Sementara itu, perusahaan minyak dan gas Technipfmc membukukan keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan, dengan sahamnya menguat 1,71 persen.

Disusul oleh perusahaan minyak dan gas terintegrasi multinasional Prancis, Total, yang bertambah 1,15 persen, dan perusahaan konglomerat media massa multinasional Prancis, Vivendi, naik 0,91 persen.

Sedangkan di London, indeks acuan FTSE-100 di Bursa Efek London turun 0,42 persen atau 31,82 poin, menjadi 7.458,41 poin, di tengah proses Brexit.

Sky, sebuah perusahaan media dan telekomunikasi Inggris, melonjak 8,61 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan atau blue chips.

Diikuti oleh saham Randgold Resources dan NMC Health, yang masing-masing meningkat 6,03 persen dan 1,57 persen. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Sementara itu, Intertek Group, sebuah perusahaan inspeksi, pengujian produk dan sertifikasi multinasional, mencatat kerugian paling besar (top loser) dari saham-saham unggulan, dengan sahamnya jatuh 3,13 persen.

Disusul oleh saham TUI AG, sebuah grup perusahaan perjalanan liburan Inggris, yang merosot 2,95 persen, serta Antofagasta, kelompok penambangan tembaga, turun 2,66 persen.(Antara)

0 comments

    Leave a Reply