Bursa Eropa Mayoritas Positif, London Merah

IVOOX.id, London - Bursa saham Eropa memulai pekan, Senin (18/1), sedikit lebih tinggi, dengan indeks pan-European Stoxx 600 ditutup naik 0,2% seiring kenaikan saham otomotif 1,3% dan sebagian besar sektor dan bursa utama naik.

Indeks FTSE 100 Inggris melawan tren positif di Eropa, turun 0,2%

Sebelumnya, saham di Asia-Pasifik berakhir beragam pada Senin karena investor di kawasan itu bereaksi terhadap data pertumbuhan Tiongkok terbaru yang menunjukkan bahwa PDBnya naik 2,3% tahun lalu. Itu dibandingkan dengan ekspektasi ekonom untuk ekspansi PDB hanya di atas 2%.

Namun, data lain menunjukkan bahwa penjualan ritel di negara itu menurun, berkontraksi 3,9% untuk tahun ini.

Pasar di AS ditutup pada hari Senin untuk hari libur federal. Di Eropa, pandemi virus corona dan peluncuran vaksinasi terus mendominasi berita utama. Belanda menyaksikan beberapa ribu orang memprotes tindakan penguncian pada hari Minggu sebelum mereka dibubarkan oleh polisi anti huru hara.

Sementara itu, Inggris terus memimpin dalam hal peluncuran vaksinasi; pada hari Senin, itu memperluas programnya untuk menawarkan dosis pertama vaksin kepada siapa pun yang berusia 70 tahun ke atas, dan mereka yang dianggap sangat rentan secara klinis.

Investor Eropa juga melihat ke Jerman pada hari Senin setelah pemilihan Armin Laschet pada hari Sabtu sebagai ketua baru dari partai CDU yang berkuasa. Langkah tersebut membuka jalan baginya untuk menggantikan Angela Merkel sebagai kanselir pada pemilihan umum akhir tahun ini.

Saham untuk diperhatikan

Dalam berita korporat, penggabungan $ 52 miliar antara pemilik Fiat Chrysler FCA dan pemilik Peugeot PSA Group diselesaikan pada akhir pekan, menciptakan pabrikan mobil terbesar keempat di dunia berdasarkan volume. Perusahaan baru, bernama Stellantis, akan dipimpin oleh mantan CEO PSA Carlos Tavares. Saham Stellantis naik 7,6% pada hari pertama perdagangannya.

Saham Carrefour turun 6,9% setelah Alimentation Couche-Tard Kanada menjatuhkan tawaran pengambilalihan untuk pengecer terbesar di Eropa.(CNBC)