May 5, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Bursa Efek Indonesia Alami Lonjakan Laba 194% pada 2016

iVOOXid, Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami lonjakan laba komprehensif sekitar 194,25% menjadi Rp360,61 miliar pada 2016 dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp122,55 miliar. Lonjakan tersebut didukung oleh kenaikan pendapatan sekitar 34,5% menjadi Rp1,42 triliun pada 2016 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,05 triliun.

“Disamping itu, prestasi ini juga berkat upaya manajemen yang berhasil menekan kenaikan beban, sehingga pos tersebut hanya naik 11% menjadi Rp1,03 triliun pada 2016 dibandingkan sebesar Rp927,93 miliar,” ujar Tito Sulistio, Direktur Utama BEI, dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di gedung BEI, Rabu (21/06/2017) petang.

Tito mengemukakan, nilai kapitalisasi pasar BEI tumbuh 19,09% pada 2016 dengan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah BEI sebesar Rp5.919 triliun pada 8 November 2016. Kemudian rata-rata nilai transaksi harian meningkat 30,09% dengan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp189 triliun pada 11 November 2016. Pada hari perdagangan yang sama, BEI juga mencatat frekuensi transaksi tertinggi sebanyak 43.000 kali. Rata-rata frekuensi transaksi harian BEI tumbuh 19,2% pada 2016.

“Hal tersebut ditopang oleh pertumbuhan rata-rata volume transaksi harian yang cukup tinggi, yaitu sebesar 32,04% pada 2016. Volume transaksi tertinggi terjadi pada 27 Oktober 2016 sebanyak 36 miliar unit saham,” tutur Tito.

Tito mengungkapkan, tingkat imbal hasil IHSG pada 2016 merupakan kelima tertinggi di antara bursa-bursa dunia atau kedua tertinggi di kawasan Asia Pasifik. “Dalam sepuluh tahun terakhir, tingkat imbal hasil IHSG adalah yang tertinggi di antara bursa saham utama dunia,” imbuhnya.

Tito menuturkan, penggalangan dana di pasar modal selama 2016 mencapai nilai tertinggi sebesar Rp65,05 triliun dan US$247,5 juta. Jumlah ini terbagi dalam pencatatan saham perdana senilai Rp12,11 triliun dan pencatatan saham dengan HMETD senilai Rp62,51 triliun.

Lebih lanjut Tito mengatakan, penerbitan waran pada 2016 mencapai Rp1,14 triliun dan sebanyak 84 emisi baru obligasi dan sukuk korporsi yang diterbitkan oleh 56 Perusahaan Tercatat senilai Rp113,29 triliun dan US$47,5 juta. Sedangkan, pencatatan satu ETF bernilai Rp6,3 miliar, dua emisi Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp1,37 triliun dan sebanyak 220 seri Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp484,63 triliun dan US$200 juta.

Disamping menyetujui Laporan Keuangan 2016, demikian Tito, para pemegang saham dalam RUPST kemarin juga sepakat untuk mengesahkan pengangkatan John A. Prasetyo sebagai komisaris utama BEI dan Inarno Djajadi sebagai komisaris untuk menggantikan komisaris Robinson Simbolon dan Hari Purwantoro yang telah berakhir masa baktinya di BEI.[abr]

0 comments

    Leave a Reply