Bursa Asia Pasifik Melorot Jelang Rilis Data Perdagangan China

IVOOX.id, Tokyo - Bursa saham di Asia Pasifik turun dalam perdagangan Selasa (14/7) pagi, menjelang rilis data perdagangan China untuk Juni.

Di Jepang, Nikkei 225 tergelincir 0,7% dalam perdagangan pagi sementara indeks Topix turun 0,38%. Kospi Korea Selatan turun 0,44%.

Saham di Australia juga diperdagangkan lebih rendah, dengan S & P / ASX 200 turun 0,66%.

Di Asia Tenggara, Straits Times Index di Singapura turun 0,53% pada awal perdagangan. Ekonomi Singapura mengalami kontraksi 12,6% pada kuartal kedua dibandingkan dengan tahun lalu, menurut perkiraan sebelumnya oleh Departemen Perdagangan dan Industri yang dirilis Selasa.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 0,33% lebih rendah.

Investor menunggu rilis data perdagangan China untuk Juni, yang diharapkan pada Selasa. Data tersebut dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang pemulihan ekonomi China setelah penguncian di awal tahun untuk mengekang penyebaran virus corona.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus pada hari Senin memperingatkan bahwa "terlalu banyak negara menuju ke arah yang salah."

"Di beberapa negara di dunia, kita sekarang melihat peningkatan berbahaya dalam kasus Covid-19, dan ruang perawatan rumah sakit terisi lagi," kata Tedros. "Tampaknya banyak negara kehilangan keuntungan karena tindakan yang terbukti mengurangi risiko tidak diterapkan atau diikuti."

Kemudian pada hari Selasa di Amerika Serikat, beberapa bank terbesar di AS seperti Citigroup dan JPMorgan Chase akan melaporkan pendapatan mereka.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 96,555 setelah sebelumnya memantul dari level di sekitar 96,3.

Yen Jepang diperdagangkan pada 107,23 per dolar setelah melemah dari 106,8 terhadap greenback kemarin. Dolar Australia berpindah tangan pada $ 0,6936 setelah perdagangan yang kacau pada hari Senin yang melihatnya di level di atas $ 0,698.

Harga minyak turun di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent turun 1,54% menjadi $ 42,06 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga turun 1,85% menjadi $ 39,36 per barel.(CNBC)