September 30, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Budidaya Porang Sedang Diminati di Luar Negeri Lho!

IVOOX.id, Jakarta - Pernah mendengar tanaman porang? Jika belum tahu, tanaman ini sedang hits di kalangan petani lantaran kehadirannya yang tiba-tiba booming dan menjadi komoditas ekspor Indonesia.

Minat terhadap porang yang tinggi di dalam dan luar negeri, serta nilainya yang menggiurkan, membuat petani berbondong-bondong membudayakan tanaman porang ini di Indonesia.

Itulah kenapa tanaman sejenis umbi umbian yang bisa diolah jadi keripik hingga shirataki ini disebut sebagai komoditas mahkota.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, porang telah ditetapkan sebagai komoditas yang masuk dalam program gerakan tiga kali lipat ekspor (GRATIEKS).

“Ekspor porang pada tahun 2020 sebanyak 32.000 ton, dengan nilai ekspor mencapai Rp 1,42 Triliun ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain sebagainya. Ada peningkatan sebesar 160 persen dari tahun 2019,” ujar Mentan Syharul berdasarkan siaran pers yang diterima, Sabtu (27/3/2021).

Upaya mendongkrak terus dilakukan agar ekspor porang semakin bertambah. Salah satunya melalui program budidaya porang seluas 32.000 hektar di 37 Kabupaten 10 Provinsi di Indonesia.

“Satu dukungan penting Kementan terhadap program tersebut dengan dilepasnya varietas porang Madiun 1 pada tahun 2020 untuk mendukung ketersediaan benih porang nasional.” lanjut Mentan Syharul.

Riset pengolahan porang juga akan terus digencarkan, termasuk membuat produk yang terbuat dari porang. Bahkan Kementan akan terus mengawasi dan melarang ekspor porang segar dalam bentuk umbi, bulbil, hingga yang masih berbentuk biji.

"Ini dalam rangka mengamankan plasma nutfah lokal porang" tambah Mentan.

Peningkatan kuantitas benih porang melalui kultur jaringan juga diarahkan untuk mendukung pencapaian program peningkatan luas tanam porang.

Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry menambahkan porang juga bisa dikembangkan menjadi aneka produk prospektif lain yang dapat dikembangkan oleh kelompok tani.

“Peluang ekspor maupun pasar produk-produk olahan dari bahan porang di dalam negeri masih terbuka, seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan kebutuhan pangan fungsional yang meningkat.” ujar Fadjry.

0 comments

    Leave a Reply