April 23, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Emiten

BRI Sabet Penghargaan dari the Asian Banker

iVooxid, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dinobatkan sebagai "Best Microfinance Product" dan "Best Deposit Business" dalam ajang The Asian Banker Indonesia Country Awards 2016 di Jakarta, Rabu (27/7/2016) malam.

Managing Editor The Asian Banker Foo Boon Ping dalam sambutannya mengatakan bahwa peraih penghargaan dituntut untuk menjalankan tanggung jawab yang lebih besar ke depannya.

"Kami akan terus memantau jejak kinerja dari para penerima penghargaan. Kami perlu pula melihat bagaimana institusi tersebut berdaya guna di kemudian setelah memperoleh kemenangan ini," kata Ping.

The Asian Banker adalah perusahaan sebagai penyedia informasi bagi industri jasa keuangan dalam bentuk publikasi, 'e-newsletter', dan penelitian-penelitian.

Perusahaan tersebut berkedudukan di Singapura dan didirikan pada 1996.

Penghargaan kepada BRI tersebut tercermin pada kinerja pendanaan bank tersebut sepanjang triwulan I 2016 yang tercatat positif.

Berdasarkan laporan keuangan BRI yang telah terpublikasi, total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan mengalami peningkatan dari Rp587,73 triliun pada triwulan I 2015 menjadi Rp631,78 triliun triwulan I 2016.

Kemudian, pada triwulan I 2016 BRI berhasil menurunkan cost of fund sebanyak 76 basis poin menjadi 3,98 persen sebagai hasil dari upaya perbaikan struktur pendanaan yang dilakukan, dengan komposisi dana murah terhadap total dana pihak ketiga (DPK) tercatat tumbuh dari 51,74 persen (triwulan I 2015) menjadi 56,54 persen (triwulan I 2016).

Total kredit yang sudah disalurkan oleh BRI sepanjang Januari-Maret 2016 mencapai Rp561,1 triliun, tumbuh 18,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan kredit tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan kredit mikro yang melesat lebih tinggi dibandingkan kredit BRI secara keseluruhan, dengan kreditsegmen mikro mencatat pertumbuhan sebesar 20,4 persen 'year on year' ('yoy') menjadi Rp189,7 triliun, dengan tingkat kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sebesar 1,54 persen (gross).

Kinerja pendanaan dan pinjaman yang stabil tersebut, membuat BRI berhasil membukukan total pendapatan operasional sebesar Rp18,637 triliun atau tumbuh sebesar 17,9 persen 'yoy', dengan laba bersih sebesar Rp6,137 triliun.

Komitmen BRI untuk fokus dan konsisten dalam melayani sektor usaha mikro menjadi salah satu faktor penting yang mendukung pertumbuhan pendanaan dan pinjaman BRI.

Porsi penyaluran kredit di sektor ini mencapai 33,80 persen dari total penyaluran kredit dan porsi penghimpunan dana mencapai 29,28 persen dari total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) secara keseluruhan.

Hingga akhir triwulan I 2016, pertumbuhan penyaluran kredit di sektor usaha mikro tercatat sebesar 20,45 persen 'yoy' atau Rp189,65 triliun, dengan jumlah nasabah 8,2 juta nasabah di triwulan I 2016, serta tingkat NPL yang terjaga pada level 1,54 persen (gross).

Sedangkan pertumbuhan pendanaan mikro tercatat 13,36 persen 'yoy' menjadi Rp185,00 triliun dengan komposisi 83,70 persen merupakan dana murah.

Upaya untuk lebih memaksimalkan pelayanan ke sektor usaha tersebut, salah satunya dengan meningkatkan jangkauan jasa layanan perbankan hingga ke wilayah-wilayah terpencil.

"Penyaluran kredit UMKM, mayoritas di sektor perdagangan. BRI sendiri menguasai lebih dari setengah pasar UMKM," kata Direktur UMKM BRI Mohammad Irfan. [ant]

0 comments

    Leave a Reply