April 25, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Aksi Korporasi

BRI Agro Siap "Rights Issue" Rp130-Rp175 per Saham

iVooxid, Jakarta - Perseroan Terbatas Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) merencanakan untuk melakukan penerbitan saham baru atau "right issue" di kisaran harga Rp130-Rp175 per lembar saham pada Desember 2016.

"Rencananya, perseroan akan right issue' sekitar 4,4 miliar lembar saham," ujar Direktur BRI Agro Zainuddin Mappa dalam paparan publik di Jakarta, Senin (7/11/2016).

Nantinya, ia mengatakan bahwa penambahan modal melalui penerbitan saham baru itu akan digunakan perseroan untuk memperkuat struktur permodalan yang selanjutnya digunakan untuk ekspansi kredit. Target dana dari aksi korporasi itu sekitar Rp500 miliar.

Ia mengemukakan bahwa aksi korporasi itu dilakukan melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Penerbitan saham baru itu juga disertai dengan waran seri II yang dapat di "exercise" oleh pemegang saham pada tahun 2017 mendatang.

Saat ini, pemegang saham BRI Agro yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebanyak 10,013 miliar lembar saham (87,23 persen), DAPENBUN sebanyak 1,044 miliar lembar saham (9,10 persen), dan masyarakat sebanyak 421,266 juta lembar saham (3,67 persen).

Direktur Utama BRI Agro, I Komang Sudiarsa menambahkan bahwa jika pemegang saham mayoritas tidak memanfaatkan seluruh haknya dalam "rights issue" ini, maka diharapkan publik atau investor bisa menyerap saham baru yang diterbitkan BRI Agro.

"Dengan begitu, komposisi saham publik dapat memenuhi ketentuan aturan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai jumlah saham beredar di publik (freefloat) minimal sebesar 7,5 persen," katanya.

Sementara itu tercatat, BRI Agro membukukan laba bersih sebesar Rp82,10 miliar pada kuartal ketiga 2016, meningkat 55 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp53,03 miliar.

Hasil positif itu seiring dengan pendapatan bunga yang meningkat 19 persen menjadi Rp690,02 miliar pada kuartal III 2016, dari Rp578,29 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Sementara dari sisi pendapatan bunga bersih atau "net interest income" (NII) naik 13 persen menjadi Rp294,99 miliar. (ant)

0 comments

    Leave a Reply