March 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

BPN Benarkan Buat Narasi Potensi Kecurangan Pemilu

IVOOX.id, Jakarta -- Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Irfan Yusuf, mengakui semua narasi potensi terjadinya kecurangan pemilu yang selalu digaungkan kubu 02 bentuk peringatan kepada lembaga penyelenggara pemilu.


"Itu untuk meyakinkan kepada aparat, kepada petugas untuk benar-benar bekerja dengan hasil jujur," kata Irfan Yusuf saat dihubungi, Jumat (12/4).


Cucu KH Hasyim Asyari, pendiri Nahdhatul Ulama (NU), itu melihat akhir-akhir ini muncul potensi kecurangan. Narasi kecurangan yang selalu digaungkan semata hanya bentuk peringatan kepada aparat dan penyelenggara pemilu agar berlaku adil dan jujur.


"Kita memberi warning kepada petugas, pemerintah, KPU supaya benar-benar jujur dan adil. Intinya kita yakin kalau jujur dan adil siapa pun pemenangnya kita terima," tegas Gus Irfan, sapaan karibnya.


Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, Johnny Plate, menilai kubu 02 sedang panik. Peluang untuk menang menipis. Tidak ada cara lain selain terus menggencarkan seolah ada kecurangan masif di Pilpres 2019.


"Itu wujud dari kepanikan. Jangan panik, ikuti proses demokrasi. Sudah ada undang-undangnya, ada aturannya kalau memang ada yang merasa dirugikan dalam penyelenggaraannya, ikut aturan undang-undang," tegas Plate.


Sebagai peserta pemilu, semestinya kubu 02 turut bertanggung jawab menjaga legitimasi penyelengara pemilu. Legitimasi kepada KPU akan menghasilkan pemimpin pilihan rakyat sesuai dengan amanat konstitusi.


"Penyelenggara pemilu sudah bekerja sungguh-sungguh. Kita bersama-sama jaga kualitasnya, agar menghasilkan pemimpin yang juga disukai oleh rakyat," ungkapnya.


Ancaman kepada lembaga penyelenggara pemilu bukan ciri berdemokrasi. Hal itu mencerminkan calon pemimpin yang otoriter, tak cocok di era demokrasi seperti saat ini.


"Jangan ancam mengancam, kalau ancaman begitu otoritarian mindset. Itu tidak cocok di era demokrasi sekarang," tandasnya.

0 comments

    Leave a Reply