May 1, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Bocornya Surat Sri Mulyani Kepada 2 Menteri, Masalah Kelistrikan Terungkap.

IVOOX.ID, Jakarta – Surat berlogo resmi kementerian keuangan tertanggal 19 September 2017 itu, beredar dikalangan pers dengan cepat. Surat yang menimbulkan kehebohan itu berisikan 5 poin penting :


  1. Terus menurunya kinerja PLN secara keuangan. Yang ditunjukan dari tidak adanya pertumbuhan kas bersih. Sedangkan kewajiban atas pokok dan bunga semakin membesar.
  2. Dalam rangka investasi penugasan dari pemerintah, PLN mengandalkan dari pinjaman. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan internal fund PLN.
  3. Diproyeksikan kewajiban pokok dan bungan pinjaman PLN yang jatuh tempo akan terus meningkat dalam waktu dekat.
  4. Dengan tidak adanya kenaikan TTL, PLN didorong untuk menurunkan biaya produksi listrik. Karena  sumber utama penerimaan PLN dari TTL yang dibayarkan pelanggan dan subsidi pemerintah.
  5. Melihat profil utang jatuh tempo, kemampuan perusahaan untuk berinvestasi yang dipenuhi lewat arus kas perusahaan dan dukungan terhadap program subsidi listrik. PLN diminta untuk mengevaluasi target penyelesaian program  35.000 MW

Sedangkan Direktur Utama PLN, menyatakan akan membaca dan mengecek surat tersebut terlebih dahulu. Namun kondisi PLN sejauh ini masih dalam kondisi baik. kondisi keuangan perseroan masih sehat. Cash flow perusahaan sekitar Rp 63 triliun. Aset total PLN sekitar Rp 1.300 triliun dengan ekuitas Rp 890 triliun. Pendapatan PLN saat ini sekitar Rp 300 triliun.


Terkait bocornya surat ini, Kemenkeu menganggap hal tersebut tindakan melanggar peraturan dan disiplin administrasi negara dan tidak sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik. Maka segera dilakukan pengusutan pembocoran surat tersebut untuk menegakkan disiplin tata kelola pemerintahan, agar pelanggaran tersebut tidak terulang kembali pada masa yang akan datang.


“Pokoknya kita cari tahu dulu bocornya di mana, siapa, dan untuk tindakan selanjutnya setelah itu ya, enggak tahu. Kan kita belum tahu suratnya dari mana, kita enggak tahu, belum jelas juga, nanti kita kasih tahu lagi,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Nufransa Wira Sakti.

0 comments

    Leave a Reply