October 11, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

BMKG Temukan Sesar Baru Penyebab Gempa M4,8 di Sumedang

IVOOX.id - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, mengungkapkan temuan sesar baru yang menyebabkan gempa di Sumedang Jawa Barat.

Menurutnya sesar tersebut yang menjadi penyebab gempa yang terjadi pada 31 Desember 2023 lalu. Sesar tersebut kata dia belum pernah terpetakan sebelumnya.

"Memperhatikan sebaran gempabumi susulan, tatanan tektonik (tectonic setting), dan analisis mekanisme sumbernya, gempabumi tersebut disebabkan oleh Sesar Aktif yang melewati Kota Sumedang yang semula belum terpetakan," kata Dwikorita dalan konferensi pers di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Sesar aktif tersebut selanjutnya dinamai Sesar Sumedang. "untuk selanjutnya sesuai analisis data seismisitas BMKG disebut Sesar Sumedang," katanya. 

Dwikorita mengatakan, daerah Sumedang merupakan wilayah yang rawan terjadinya gempa bumi. Dia juga merinci penyebab daerah tersebut kerap langganan gempabumi. 

Wilayah Kabupaten Sumedang merupakan wilayah rawan gempa dengan sumber gempa berasal dari zona tumbukan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia di Samudera Hindia," katanya.

Di samping itu beberapa sesar aktif di daratan yang sudah terpetakan juga menjadi penyebabnya, seperti Sesar Cimandiri, Sesar Cugenang, Sesar Lembang, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Baribis, Sesar Cicalengka, Sesar Cileunyi-Tanjungsari, Sesar Tomo dan Sesar Cipeles, serta beberapa sesar aktif lainnya yang belum terpetakan.

Sebagai informasi, sebelumnya gempabumi mengguncang Kabupaten Sumedang dengan kekuatan M4,8 dengan lokasi episenter pada koordinat 6,85 derajat LS dan 107,94 derajat BT, atau tepatnya di darat pada jarak 2 km Timur Laut dari pusat Kota Sumedang.

Kedalaman pusat gempa (hiposenter) yakni 5 km dari permukaan bumi. Berdasarkan analisa BMKG, gempabumi tersebut diawali dengan 2 gempa pendahuluan, yang terjadi pada pukul 14.35 WIB berkekuatan M4,1 dan pukul 15,38 WIB berkekuatan M3,4, kemudian diikuti beberapa kali gempa susulan dengan kekuatan bervariasi antara M2,4 - 4,5.

Gempabumi yang terjadi pada 31 Desember lalu, merupakan gempabumi kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, gempabumi tersebut mengakibatkan 10 orang luka-luka dan 138 rumah rusak.

0 comments

    Leave a Reply