October 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

BMKG: Sulbar Berpotensi Terjadi Hujan Lebat, Angin Kencang, Disertai Petir

IVOOX.id, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis update peringatan dini cuaca di Sulawesi Barat. Seluruh warga diharapkan waspada akan cuaca ekstrim yang masih akan terjadi hingga malam nanti.

BMKG menyebutkan potensi cuaca ekstrem tersebut bisa berupa hujan sedang-lebat disertai angin kecang dan kilat atau petir.

“Update Peringatan Dini Cuaca Sulawesi Barat Tgl 16 Januari 2021 pkl.17.00 WITA. Masih berpotensi terjadi Hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai Kilat/Petir dan angin kencang pada pukul 17.30 WITA,” demikian penjelasan BMKG dikutip fajar.co.id dari laman website http://www.bmkg.go.id, Sabtu (16/1/2021).

Prakirawan BMKG Majene juga memaparkan hampir di seluruh wilayah Sulbar bakal cuaca ekstrem tersebut. Diantaranya di wilayah Kabupaten Mamasa meliputi Mambi, Mehalaan, Bambamg, Buntu Malangka, Rantebulahan Timur, Balla.

Kemudian di Kabupaten Majene meliputi Malunda, Ulumanda, Tubo.

Lalu di Kabupaten Mamuju yakni Tapalang, dan dapat meluas ke wilayah Kabupaten Majene yaitu Tammerodo serta Kabupaten Polman yaitu Tubi Taramanu.

“Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 18.50 WITA,” rilisnya.

Kewaspadaan tingkat tinggi memang harus dilakukan warga Sulbar mengingat di seluruh wilayah di Provinsi tersebut telah resmi berstatus darurat bencana usai diguncang gempa berkekuatan magnitudo 6,2 pada Jumat (15/1/2021) dini hari kemarin.

Selain merusak sejumlah bangunan dan permukiman warga, gempa ini juga menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.

Laporan terbaru Pusat Pengendali Operasi BNPB menyebut sebanyak 46 orang meninggal dunia akibat gempa bumi Majene, Sulawesi Barat (37 orang di Mamuju, 9 orang di Majene). Sementara 189 orang di Kabupaten Mamuju mengalami luka berat dan dirawat.

Sedangkan di Kabupaten Majene, dilaporkan sebanyak 637 orang mengalami luka ringan dan mendapatkan penanganan rawat jalan serta kurang lebih 15.000 orang mengungsi di 10 titik pengungsian.

0 comments

    Leave a Reply