July 4, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

BI: Utang luar negeri Indonesia turun di Triwulan III 2023

IVOOX.id - Pemerintah melalui BI (Bank Indonesia) mencatat Utang Luar Negeri Indonesia pada triwulan III 2023 turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Menurut keterangan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, penurunan posisi ULN ini didominasi dari ULN sektor publik.

"Posisi Utang Luar Negeri Indonesia pada akhir triwulan III 2023 tercatat sebesar 393,7 miliar dolar AS (Rp6.100 triliun), turun dibandingkan dengan posisinya pada akhir triwulan II 2023 yang mencapai 396,5 miliar dolar AS (Rp6.143 triliun)," kata Erwin dalam keterangan resminya, pada Rabu (15/11/2023)

Dengan perkembangan tersebut, kata Erwin Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,1 persen yoy, melanjutkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 1,2 persen yoy.

"Posisi ULN pemerintah pada akhir triwulan III 2023 tercatat sebesar 188,3 miliar dolar AS (Rp2.917 triliun), turun dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar 192,5 miliar dolar AS (Rp1.982 triliun), atau secara tahunan tumbuh sebesar 3,3 persen yoy," jelasnya.

Sementara ULN swasta pada akhir triwulan III 2023 tercatat sebesar 196,0 miliar dolar AS (Rp3.037 triliun), lebih tinggi dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar 194,6 miliar dolar AS (Rp3.015 triliun).

Menurut Erwin dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaaanya, struktur ULN Indonesia tetap sehat dan terkendali. Hal itu kata ia tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 28,9 persen, dari 29,3 persen pada triwulan sebelumnya.

"Serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,6 persen dari total ULN. Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," lanjutnya.

Erwin memastikan peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia.

Reporter: Rinda Suherlina

0 comments

    Leave a Reply