May 7, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

BI Punya Rencana Ubah Bisnis Model E-Money

iVOOXid, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mempunyai rencana untuk mengubah model bisnis uang elektronik atau electronic money (e-money) yang saat ini belum menguntungkan perbankan. Salah satu model bisnis yang akan dibehani terkait pengenaan fee kepada nasabah yang menggunakan e-money pada saat top up atau isi ulang.

"E-money nanti ada perubahan bisnis model, jadi ada semacam biaya. Kalau top up semisal banknya sama tidak kena fee. Jika berbeda kita kenakan, nanti kita atur," kata Kepala Pusat Bagian Transformasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko di Jakarta, Senin (22/5/2017).

Onny mengaku, pemberlakuan fee terbilang wajar bagi bank, lantaran melalui e-money pengguna akan lebih hemat dalam mengelola uang tunai. Apalagi untuk membangun infrastruktur, bank juga harus mengeluarkan biaya investasi yang tidak sedikit.

Dia juga menyebutkan, selain penambahan biaya saldo, pihak BI juga tengah merumuskan komisi yang akan didapatkan penerbit atau acquire e-money.

"Kalau sekarang e-money tidak ada pendapatan sama sekali tetapi mengeluarkan biaya. Masa bisnis begitu. Jadi penerbit atau acquire dapat fee sebesar biaya yang sudah keluar, ditambah margin yang wajar," tegas Onny.

Kemudian fee atau komisi tersebut akan diatur dalam Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG), yang merupakan turunan dari Peraturan Bank Indonesia (PBI) terkait Gerbang Pembayaran Nasional (National Payment Gateway) yang akan diterbitkan pada Juni mendatang.

Selain itu, BI juga akan melakukan penyesuaian pada PBI terkait uang elektronik atau e-money. "BI masih membahas dengan industri. Biayanya akan dikeluarkan di PADG turunan PBI. Nanti terkait perinciannya berada di (PBI) NPG, sementara instrumennya di aturan e-money," tukas Onny.[ava]

0 comments

    Leave a Reply