April 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

BI Optimistis Perang Dagang AS-Tiongkok Segera Berakhir

IVOOX.id, Sleman -- Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok menjadi salah satu faktor global yang memengaruhi nilai tukar rupiah.


Berkaitan dengan itu, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsah menyatakan, pihaknya optimistis AS dan Tiongkok akan mencapai titik temu dalam mencapai kesepakatan dagang.


"Trade war masih terus dinegosiasi. Cukup alot. Tapi pada suatu titik akan ada agreement yang dicapai karena ekonomi Tiongkok makin melemah. Ada dorongan dari Tiongkok untuk mencapai titik temu dengan AS, walaupun dalam waktu lama," kata Nanang di Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3).


Saat kedua belah pihak telah menemui kata sepakat, Nanang mengungkapkan hal itu akan mengurangi satu faktor global yang memengaruhi ketidakpastian nilai tukar rupiah.


Dirinya menjelaskan, terdapat tiga faktor global yang memengaruhi nilai tukar rupiah, yakni keputusan The Fed dalam menaikan atau menurunkan suku bunga, perang dagang, serta ketidakpastian brexit.


Berkaitan dengan perang dagang sendiri, dirinya menyatakan sebenarnya tidak ada pengaruh langsung kepada nilai tukar rupiah. Namun, hal tersebut berpengaruh pada penanaman modal asing di Indonesia.


"Sebenarnya tidak ada pengaruh langsung ke rupiah. Tapi investor asing yang masuk ke Indonesia dan melihat Indonesia sama dengan market lain. Sehingga saat terjadi race off, mereka menarik," jelasnya.


Untuk itu, dirinya berharap di pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada 27 Maret 2019 mendatang, akan dicapai kata sepakat.


"Ya, kalau akhir Maret tidak ada kata sepakat dari Tiongkok dan AS, semoga di pertemuan G-20 Juni mendatang akan ada," tutupnya. (Adhi Teguh)

0 comments

    Leave a Reply