May 7, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

BI: NPI Surplus USD11,6 Miliar di 2017

IVOOX.id, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengumumkan Surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di sepanjang 2017 sebesar USD11,6 miliar dengan defisit transaksi berjalan yang terus membaik dan terkendali di bawah 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Surplus NPI 2017 ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, khususnya dalam bentuk investasi langsung dan investasi portofolio, sejalan dengan membaiknya persepsi investor terhadap prospek perekonomian domestik,” kata Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan di Jakarta, Jumat (9/2/2018).

Untuk defisit transaksi berjalan di 2017 tercatat sebesar USD17,3 miliar atau 1,7 persen dari PDB, lebih rendah dibanding defisit tahun sebelumnya yakni 1,8 persen dari PDB.

Perbaikan defisit transaksi berjalan, kata dia, bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah meningkatnya impor migas, defisit neraca jasa terkait defisit jasa transportasi, dan neraca pendapatan primer terutama untuk pembayaran repatriasi hasil investasi asing.

Dia menambahkan, pada kuartal IV 2017 surplus NPI tercatat USD1 miliar yang ditopang oleh transaksi modal dan finansial yang mencatat surplus cukup besar, terutama bersumber dari investasi langsung dan investasi portofolio, yang dibarengi dengan defisit transaksi berjalan yang tetap terkendali dalam batas yang aman meski mengalami peningkatan dibanding triwulan sebelumnya.

Adapun defisit transaksi berjalan kuartal IV 2017 tercatat sebesar USD5,8 miliar atau 2,2 persen dari PDB, lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar US$4,6 miliar atau 1,7 persen dari PDB. Peningkatan defisit tersebut disebabkan oleh penurunan surplus neraca perdagangan barang yang disertai peningkatan defisit neraca jasa.

Lebih rendahnya surplus neraca perdagangan barang bersumber dari kenaikan impor, seiring dengan menguatnya kebutuhan domestik untuk investasi dan kegiatan produksi, yang melampaui kenaikan ekspor. Sementara itu, kenaikan defisit neraca jasa terutama disebabkan oleh meningkatnya defisit jasa transportasi sejalan dengan kenaikan impor barang.

“Perkembangan NPI pada 2017 secara keseluruhan menunjukkan terpeliharanya keseimbangan eksternal perekonomian sehingga turut menopang berlanjutnya stabilitas makroekonomi,” pungkas dia. [ava]

0 comments

    Leave a Reply