May 3, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

BI Minta Warga Waspada Janji Pelunasan Kredit

iVooxid, Kediri - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri Djoko Raharto meminta warga mewaspadai tawaran janji pelunasan kredit oleh pihak manapun, sebab bisa dipastikan hal itu adalah tindak penipuan.

"Mereka mencatut nama BI dan mencatut instrumen surat berharga (sertifikat) BI yang katanya mereka miliki," kata Djoko di Kediri, Jawa Timur, Rabu (5/10/2016).

Ia mengatakan pihak tertentu itu sengaja mendekati nasabah terutama mereka yang terlibat kredit macet.

Saat ini yang sudah teridentifikasi adalah PT Swissindo World Trust International Orbit di Cirebon serta Koperasi Pandawa Mandiri Grup di Yogyakarta.

Mereka menjanjikan akan menyelesaikan utangnya. Pelunasan utang itu dilakukan dengan jaminan sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau surat berharga lainnya yang dikeluarkan BI. Proses pelunasan utangnya melalui pembayaran nontunai pada BI.

Agar utangnya dapat dilunasi, perusahaan atau lembaga tersebut meminta korban membayarkan sejumlah uang pendaftaran untuk menjadi anggota kelompok atau badan hukum tertentu.

Djoko menegaskan tindakan yang dilakukan oleh lembaga ataupun perusahaan itu merupakan bentuk penipuan dan penyalahgunaan nama BI. Selain itu, SBI yang diklaim dikeluarkan oleh BI itu bisa dipastikan palsu.

"Kami tegaskan itu adalah tindak penipuan dan penyalahgunaan nama BI. Nama BI dicatut termasuk instrumen surat berharga BI dan itu tidak benar," tegasnya.

Pihaknya saat ini intensif melakukan koordinasi dengan perbankan maupun edukasi langsung ke masyarakat. Ia meminta warga tidak mudah tergiur dengan berbagai janji pelunasan utang, sebab hal itu bisa dipastikan penipuan.

Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri Slamet Wibowo mengakui terdapat beberapa bank terutama bank perkreditan rakyat (BPR) sudah ada yang melaporkan terkait dengan kejadian percobaan penipuan dengan memanfaatkan nama BI tersebut.

Ia mengatakan bank yang melapor itu tersebar di wilayah Madiun serta Tulungagung. Ia pun meminta agar bank tidak mudah percaya dengan adanya surat tersebut.

"Mungkin sekitar lima, tapi sifatnya sporadis. Kami pun juga sudah memberikan respon melakukan koordinasi dengan lembaga termasuk perbankan dan BPR," katanya.

Pihaknya saat ini berupaya menggandeng semua pihak, termasuk dengan BI untuk melakukan edukasi, dengan harapan masyarakat tidak mudah tergiur dengan janji-janji tersebut.

Ia menegaskan, terkait dengan masalah utang menjadi tanggung jawab dari masing-masing nasabah dan harus diselesaikan sesuai dengan perjanjian. Selain itu, bank pun tidak akan mudah melakukan penghapusan utang, melaikan akan dilakukan restrukturisasi utang. (ant)

0 comments

    Leave a Reply